Beberapa hari
lalu, netizen dihebohkan dengan status seorang ibu yang mengatakan jika perempuan
yang melahirkan secara spontan atau normal adalah Ibu yang sempurna. Begitu
juga sebaliknya, Ibu yang melahirkan secara caesar atau operasi adalah ibu yang
tidak sempurna. Tak pelak lagi, pernyataan si Ibu ini melalui status facebook langsung
menuai protes dari seluruh Ibu-Ibu pengguna sosial media, disreenshoot dan
dibagikan berkali-kali. Tersinggung, iya dong kerana tidak terima dikatakan
tidak sempurna. Termasuk saya, ha ha. Hallo ibu Ismi … situ sehat.?
Aktivitas
rumah tangga yang monoton membuat para ibu akan merasa jenuh. Dimulai dengan
bangun pagi, mengurus keperluan anak dan suami, mencuci, menggosok, masak dan
segala aktivitas harian. Ditambah pula dengan tingkah polah anak – anak yang
membuat taring siemak keluar. Seperti saya, yang setiap hari berkutat denga
urusan itu-itu saja, jenuh itu pasti sering baper
iya.
Buat para Ibu
Rumah Tangga, tidak perlu merasa baper berkepanjangan. Ragam tips ini
dapat menghilangkan kejenuhan dan baper selama melakukan rutinitas rumah
tangga juga menjaga kewarasan.
Emak-emak jika udah selancar
didunia maya, browsing sana sini, ujung-ujungnya kepo dan baca gosip artis. Jujur ya mak, atau hanya saya sendiri,
ha ha. Nah, tadi pas baca berita apa gitu, di kapanlagi.com, surprise lihat
Dewi Huges mengalami transformasi dengan perubahan pada bentuk tubuhnya. Lho
kok bisa berubah gitu pikir saya.
Dewi Huges
adalah artis bertubuh tambun dengan ciri khas turban dikepalanya. Dan kerap
menyapa pemerisa sebaagi presenter pada acara-acara televisi. Dari dulu saya
memang suka melihat Huges begitu sapaan akrabnya. Gayanya membawakan acara,
dengan bahasa-bahasa ringan, plus wajah yang ceria. Saya suka, walau badaannya
besar tapi masih tetap eksis dan cantik. Gaya kerudungnya dengan menggunakan
turban plus bertubuh tambun udah jadi ciri khasnya. Nah, pas lihat Huges
langsing, jadi takjub. Takjub sebab beliau telah berhasil menurunkan berat
badan dari 150 kg ,menjadi 75 kg hanya dalam waktu delapan bulan.
Pasti mupeng,
saya asli mupeng, gimana nggak mupeng, semua wanita pasti dong mendambakan
tubuh langsing dan ideal. Bukan karena
ingin kelihatan cantik, tapi tepatnya lebih kepada untuk menjaga kesehatan.
Barangkali langsing dan kelihatan cantik itu adalah bonusnya. Para emak yang
usianya diatas 30 tahun pasti sudah menyadari, jika pada usia segitu, daya tahun
tubuh sudah mulai menurun. Mudah capek, sering sakit kepala dan badan sering
sakit-sakit. Ayooooo, ngaku .. benarkan begitu.
Dari tadi,
saya sibuk cuap-cuap. Yuk ah, kita cari tahu rahasia langsing ala Desak Made Hugeshia Dewi ini. Seperti yang dilansir dari situs
Tempo, untuk mendapatkan berat badan
ideal Huges menyarankan, pertama yang harus dilakukan adalah tanyakan pada diri
sendiri apa yang kita inginkan. Perlu digaris bawahi, jangan menjalani program
diet karena hanya ingin terlihat kurus. Tapi lakukan semata karen ingin
mendapatkan tubuh sehat. Oleh karena itu yang terpenting adalah mengatur pola
makan, banyak mengkonsumsi sayuran, buahan dan minum air putih yang banyak. Kedua menurutnya, makan dan minum harus dibatasi. Jangan tergoda dengan
makanan- makanan yang merusak program diet, alias hilangkan kebiasaan mengemil. Ketiga, mendekatlah dengan
orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu ingin menjaga agar tubuh
sehat.
Penurunan
berat badan yang dratis tentu harus dengan tekad yang kuat dengan menjalani
pola hidup sehat. Huges selalu mengatakan bahwa diet yang dilakukan adalah diet
kenyang. Nah, bagaimanan pola diet kenyang ala Hugest ini. Diet kenyang adalah
gaya hidup sehat untuk menghindari lapar. Sebab jika lapar, lebih mudah
emosional dan kalap. Melalui diet ini, beliau menerapkan pola real food yaitu menghidari makanan
kemasan, mengandung msg, pengawet dan pewarna makanan.
Kemudian
Hugest mengganti nasi sumber karbohidrat. dengan nasi jagung. Nasi memiliki
glikemik indeks yang tingggi sehingga cepat, menghasilkan glukosa yang nantinya
akan dibawa kedalam darah. Oleh karena itu mba Huges mengganti nasi dengan nasi
jagung. Kemudian, beliau juga menambahkan porsi sayur dan buahan lebih banyak.
Menghindari soft drink dan menggantinya dengan banyak mengkonsumsi air putih.
Jika lapar, dia segera membuat jus buat atau jus sayuran. Untuk jus buah, meliau menyarankan
untuk membeli buah lokal.
Gimana mak, jadi
mupengkan pengen langsing seperti Dewi Huget.
Caba Juga :
Setelah menjemput
anak-anak pulang sekolah, sesampainya dirumah, siKakak langsung mengeluarkan
buku dari tas, untuk membuat PR, tanpa mengganti baju sekalipun.
“Ummi
ada PR, PR nya susah, tadi bu guru marah-marah karena semua teman-teman tidak
mengerti”, ucapnya dengan wajah panik.
Saat
itu, saya melihat ada genangan air dipelupuk matanya. Sejak naik ke kelas dua,
ia selalu bercerita jika gurunya saat ini GARANG sekali. Ada ekspresi ketakutan
diwajahnya
“Ummi
tahukan, Buk Ani, (nama samaran), garangnya Buk
Ani lebih garang lagi Buk Santi (Nama Samaran)”.
Begitu ucapnya akhir-akhir ini.
Images : google |
Sejak facebook selalu memberikan notif tanda kue ulang tahun. Om
Mark selalu mengingatkan jika hari ini si A, B, C ultah. Beliau malah kasih
instruksi “si A Ultah nih beri ucapan kepadanya”. Maka berselewaranlah
ucapan-ucapan Happy Birth day, semoga panjang umur dan semacamnya yang memenuhi
wall si Ultah. Banyak pula pasangan
suami istri yang meng upload fhoto cake ulang tahun untuk diberikan kepada
pasanganya, “Selamat Ulang Tahun Ummi, atau Abi atau papa atau Mama’ begitulah
kira-kira. Maka berbunga-bungalah
hati sang Istri, sang suami diberikan
suprise serupa itu. Apalagi kalau
suaminya tuh super pengertian, disisipin pula amplop dengan duit segopok.
Mendadak ijo mata si Istri, petai se ikat bak bunga mawar setangkai.
“ ummi, masak
disekolah kami, jadwal Sholat Zahur di tentukan perkelas, jadi kalau pas kelas
kami nggak kena jadwal sholat, jadi kami nggak sholat zuhur ummi”,
lalu lanjutnya lagi
“jadi,
guru-guru di sekolah yang nanggung dosa kami ngga sholat”.
“Kan, bisa sholat pas pulang sekolah” jawab
saya menjelaskan.
Images : web.momdialy |
Berbahagialah
bagi kamu yang lahir sebelum tahun 90-an. Dimana saat itu, kamu bisa menikmati
indahnya dunia, tanpa takut dengan teror penculikan, pembegalan, bullying juga
rasa setia kawan sebab kamu merasa hidup tidak sendiri. Kamu bisa bermain sepuasnya, bahkan bisa main
jauh-jauh dari rumah, dan tak pernah takut pada sesiapapun. Kamu lebih suka
makan mie instan tanpa dimasak saat
tarawehan.
Hari-harimu
selalu diwarnai dengan berbagai petualangan, dengan beragam permainan
tradisional. Main jengket, main yeye,
sembunyi endok, main ketapel sambil
menunggu jam tiga sore untuk mendengarkan lagu Indonesia Raya yang di putar sebagai
tanda siaran TVRI di mulai. Saat itu kamu telah puas hanya dengan menonton
siaran TVRI, itu pun terkadang menonton beramai-ramai dirumah tetangga. Hidup
terasa menyenangkan dengan tanpa adanya gadged, psp juga sosmed. Pula tak
pernah di bebankan les bahasa ingris, les piano, les renang sebab orangtuamu
sudah cukup puas dengan memasukkanmu ketempat guru ngaji