Letak kota
Tanjungpinang yang berada pada gugusan
pulau-pulau di Kepulauan Riau, menjadikan saya hanya pulang setahun sekali
ketika libur panjang dibulan Ramadhan. Dahulu harga tiket pesawat jauh dari
kata terjangkau. Maka alternative selanjutnya, mesti mengunakan kapal Pelni dengan
rute Tanjungpinang – Dumai yang berlayar 1 kali dalam dua pekan. Dari Dumai
perjalananpun dilanjutkan dengan menggunakan bus antar provinsi yang menghabiskan
waktu satu hari perjalanan.
Liburan
panjang itu membuat kami sesama warga asrama rindu akan suasana dan hiruk
pikuknya kegiatan asrama. Antrian mandi, angkat kayu bakar, jadwal piket
ambil nasi, apalagi pengumuman dari qismu lughah untuk meng iqab pelanggar
bahasa yang di tunggu-tunggu setiap lepas sholat magrib. Itu menjadi hiburan
tersendiri bagi kami. Sebab itu, membuat hati ingin segera menuntaskan libur
dan kembali keasrama. Bagi teman-teman, kedatangan saya keasrama adalah yang paling
di tunggu – tunggu J
J J J, karena alm ibu selalu
membekalkan aneka kue kering dan minuman kaleng yang memenuhi isi koper sebagai
oleh-oleh buat teman-teman.