Lima Kali Melahirkan Secara Ceasar ? Mau Tahu Rasanya (part 2) I
III. Pengalaman melahirkan anak ketiga di RSUD provinsi Kepri.
Anak
ketiga lahir diusia saya yang belum genap 30 tahun. Pernah sih terbesit dipikiran
waktu itu “yaah, sebelum umur 30 tahun, minimal udah punya anak tiga lah”. Perkataan itu memang sebagian dari do’a.
Allah aminkan ucapan saya, ketika anak kedua baru berusia 2 tahun dua bulan
saya terlambat haid. Seingat saya waktu itu hari keduapuluh Ramadhan
pertengahan tahun 2012. Badan rasanya memang nggak enakan, meriang dan mual.
Pengalaman yang sudah dua kali merasakan proses kehamilan saya sudah menduga
jika saat itu saya juga sedang hamil dan nyatanya setelah beli testpack
hasilnya garis dua alias positif.
Nano
– nano rasanya, senang iya, khawatir
juga apalagi kedua anak yang masih balita. Namun apapun takdir dari Allah tetap
harus di terima dengan lapang hati. Posisi saya masa itu sudah tinggal di Kota
Tanjungpinang, selama kehamilan kontrol dengan dokter Defri, S,pOG yang saat
itu klink tempat beliau prakter di kampung baru. Seperti ucapan dokter
sebelum-sebelumnya karena udah pernah ceasar sebaganya dua kali, maka untuk
anak ketiga juga proses melahirkannya harus ceasar. Fix ya, jadi pas anak
ketiga ini memang udah mempersiapkan mental untuk melahirkan dengan tindakan operasi
dan nggak perlu nunggu kontraksi. Saat kontrol dokter juga menawarkan untuk
tindakan steril, namu suami masih belum memberi izin untuk dilakukan kb steril
pada persalinan anak ketiga.
Kata
orang melahirkan ceasar nggak perlu nunggu sakit dulu atau kontraksi. Tapi
tahukah kalian, semua ibu hamil, proses persalinan ceasar maupun normal selain
merasakan mual, pusing dan muntah, semua ibu akan merasakan beratnya masa
kehamilan, apalagi kehamilan yang semakin membesar, seperti : susah tidur, susah
miring kekiri maupun kekanan, dan yang
paling sakit itu adalah rasa nyeri di perut bagian bawah terus nyerinya hingga
kedua pangkal paha karena bayi akan mencari jalan lahir.
Setelah
minta rujukan dokter untuk melahirkan di RSUD Provinsi Kepri, hari Sabtu tanggal
23 bulan Maret 2013 siangnya ba’da zuhur saya dan suami berangkat ke Rumah
Sakit, akibat rakit dibawah perut yang tidak tahan lagi. Sore itu juga dokter
langsung mengambil tindakan operasi. Pada proses melahirkan anak ketiga ini
yang paling saya ingat adalah selain dokter Defri tipikal dokter yang santai
dan tidak menakut – nakuti pasien, diruang operasi asisten anestesinya adalah
perawat perempuan, saya sampe saat ini
tidak kenal, selama proses persalinan terus saja membisikkan kalimat dzikir
kepada saya. Selalu terus mengatakan dzikir ya bu, pusing bu, sesak bu
jangan tidur ya bu” . Hal itu yang membuat saya merasa nyaman menghadapi
persalinan anak ketiga dan pada hari Sabtu tanggal 23 bulan Mater tahun 2013
pukul 15.30 anak ketiga lahir dengan berat 3000 gram dan panjang 50 cm. Oh iya saat anak pertama lahir usia anak
pertama 4 setengah tahun dan anak kedua tiga tahu.
Empat
tahun berlalu, pada pertengahan tahun 2017, saya kembali merasakan pusing, mual
dan meriang pastinya juga telat haid juga dan setelah beli testpack hasilnya
pasitif. Untuk proses kelahiran anak keempat, bisa baca tulisan saya
disini Operasi Ceasar Empat Kali, Mau Tau Rasanya?
Bersambung part 3disini
0 komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya