Maak, Seberapa Penting Media Sosial Bagimu?
Untuk saat ini
media sosial tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Segala aktiivtas manusia selalu terhubung dengannya. Adanya media
sosial orang bisa menemukan keluarga atau teman yang dicari selama ini. Sanak
family bisa bertegur sapa dalam satu grub bernama media sosial. Sayangnya banyak orang beranggapan media sosial hanya
digunakan untuk hal-hal bersifat negatif. Apalagi ditambah dengan viralnya isu
pelakor, serta reunian sebagai cikal bakal perselingkuhan. Memang beberapa peristiwa yang sempat viral
atau mampir ditime line kita menceritakan beberapa kejadian seperti seorang
istri yang rela meninggalkan anak dan suami hanya demi cinta pertamanya yang
ditemui semasa reunian, atau anak-anak Abege
yang dibawa kabur dengan orang dibaru kenal melalui media sosial.
Banyak hal
yang bisa dilakukan dalam bermedia sosial. Hal ini sepenuhnya terpulang dari
sipenggunanya itu sendiri, mau dibawa kearah positif ataupun sebaliknya.
Berikut manfaat media sosial yang menolong saya ketika saya benar-benar
membutuhkan.
Pertama : Media Sosial Menambah Wawasan (Edukasi).
Manfaat media
sosial khususnya facebook begitu terasa, saat saya melahirkan anak ketiga.
Berlangsung pada tahun 2013. Waktu itu saya sangat membutuhkan informasi
terkait ASI dan tumbuh kembang Anak. Dengan adanya facebook informasi yang
didapat menjadi lebih mudah, dengan bergabung dalam grub seputar ASI dan tumbuh
kembang anak. Dari informasi digrublah saya kemudian menjadi tahu akan
pentingnya memberikan ASI ekslusif
hingga usia enam bulan, lalu dilanjutkan dengan pemberian MPASI handmade
(buatan sendiri).
Jadi selama
Adam anak ketiga saya telah makan, saya tetap harus mengusahakan MPASI handmade
dan menjauhkannya dari makanan pabrikan termasuk cemilannya seperti biskuit Mil*a dan s*n.
Ini sangat berbeda sekali dengan Anak-anak sebelumnya karena minimnya
informasi serta manut dengan apa yang dibilangin orang-orang, bodohnya saya
waktu itu, mencampurkan pemberian asi dengan sufor, juga memberikan MPASI diusia
mereka yang baru 4 bulan, apalagi dengan yang instan. Terkadang malah roti gabin saya siram dengan
teh hangat buat anak-anak. Jika ingat itu saya selalu merasa bersalah dengan mereka
berdua.
Ketika Adam sudah MPASI saya jauhkan dari makanan
pabrikan selama setahun termasuk tidak memberikan air teh juga MPASI NO Gula
dan Garam (maunya sih sampe usia dua
tahun bahkan lima tahun, hanya sering digoda dengan jajanan Abang dan Kakaknya).
Kemudian ketika Adam demam, saya tidak buru-buru membawanya kedokter, selagi
masih Asi, Adam saya gempur dengan Asi, dan memeluknya skin to skin agar panasnya turun untuk membuatnya terasa nyaman.
Alaminya demam akan turun selama tiga hari, karena tubuh memilik anti body.
Jika demam lebih dari tiga hari, berarti ada indikasi penyakit atau infeksi
lain, maka harus segera dibawa kedokter.
Begitu juga saat
beberapa hari dia tidak buang air besar ketika masih Asi elslusif, saya masih
tidak khawatir karena masa tenggang anak tidak pup adalah 14 hari. Semua informasi tersebut saya dapatkan ketika shering digrub facebook yang notabanenya
para admin adalah mereka yang ahli dibidangnya.
Perjuangan
saya agar Adam medapatkan haknya berupa ASi hingga dua tahun serta MPASI buatan
sendiri tidak sia-sia. Diumurnya yang sudah genap lima tahun, hingga detik ini
saya belum pernah membawanya kedokter. Beberapa kali pernah demam, cukup dengan
home treatment. Untuk buat dia merasa nyaman, palingan
saya hanya memberikan inzana. Dan yang paling saya suka dari itu adalah dia
suka sekali makan sayur dan buah-buahan, segala jenis buah disantapnya. Kadang
dia makan semangkok sayur bayam tanpa nasi.
Cara
saya ini juga nanti akan saya terapkan buat sikecil Khadijah, walau setelah
melahirkan Khadijah, payudara saya membengkak dan puting yang luka, sehingga
saat Khadijah ngAsi saya hanya meringis
menahan sakit. Melihat itu, suami manawarkan sufor, langsung saya tepis sebab
Khadijah juga harus mendapatkan haknya berupa Asi ekslusif. Informasi agar bayi saya ketika lahir mendapatkan IMD juga dari grub ASI, karena saya akan operasi ceasar tentu kondisi masih dalam setengah sadar. Berkat saran salah seorang member digrub Asi yang pernah bekerja menjadi perawat penyambutan bayi, akhirnya baby Khadija juga medapatkan IMD ketika saya masih terbaring diruang operasi.
Bagi
saya, facebook memberikan manfaat besar terhadap tumbuh kembang anak-anak.
Menjadikan saya teredukasi. Apajadinya
jika facebook hanya digunakan buat status lebay dan narsis. Manalah lagi
minimnya referensi serta keterbatasan kesempatan untuk membaca. Tentulah dengan
shering dan berbagi pengalaman digrub
dapat menambah wawasan juga pertemanan.
Kedua : Media Sosial Menyelamatkan Hidup
Menjelang
persalinan Khadijah kemarin, dengan Hb rendah hanya 8,2 dan dokter
mengintruksikan agar menyetok dua kantong darah untuk persiapan operasi esok
harinya. Malam itu kami bergelirya mencari darah golongan B+. Saya menelpon
kakak untuk mendonorkan darahnya,
ternyata dia tidak bisa, Abang kandung juga sedang berlibur bersama keluarga diluar kota. Keponakan juga
baru sebulan lalu ikut aksi donor darah.
Kemudian suami
menginformasikan di grub whatsapp grup (media
sosial), mencari yang bersedia mendonorkan darahnya dengan golongan darah b+.
Tidak sampai satu jam, suami dapat waprian dari dua orang temannya yang
bersedia membantu kami. Alhamdulilah keep
dua orang dan kami langsung janjian bertemu di PMI malam itu juga.
Kalau
seandainya kami tidak menggunakan media sosial, tentu akan sulit mendapatkan
darah dengan segera. Kami akan disibukkan dengan menelpon kesana kemari mencari
pendonor darah.
Ketiga : Media sosial Adalah Sarana Aktualisasi
diri.
Setiap orang
butuh pengakuan, ingin dikenal sebagai apa. Makanya perlu adanya aktualisasi
diri. Bagi kaum lelaki bentuk aktualisasi
diri mereka bisa berupa bekerja sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.
Begitu juga perempuan pekerja kantoran, guru, dokter ataupun perawat, dapat
mengaktualisasikan diri mereka dengan bekerja sesuai dengan bidangnya. Namun
bagaimana dengan para Ibu yang memilih untuk menjadi Ibu Rumah Tangga sepenuh waktunya dihabiskan mengurus keluarga.
Tentu akan ada rasa jenuh yang melanda akibat rutinitas monoton didalam rumah.
Bahkan Ibu rumah tangga, sebagian besar juga adalah orang-orang yang juga
pernah mengeyam pendidikan diperguruan tinggi.
Maka disinilih
letak pentingnya media sosial. Bagi yang memiliki hobi berdagang, tentu media. sosial
dijadikan sebagai sarana untuk berjualan secara online. Penulis, blogger juga
mempromosikan tulisan mereka melalui media
sosial. Saya adalah ibu sepenuh waktu dengan empat orang anak. Media sosial
saya gunakan untuk bisa terhubung dengan orang-orang menambah wawasan,
mempromosikan tulisan juga keahlian dalam mendesain website.
Memang, tak
bisa dipungkiri dibalik mudahnya komunikasi, informasi dengan sosial media ada dampak negatif yang
juga sama besar dengan kemudahannya. Baik buruknya suatu teknologi, semua
terpulang pada sipenggunanya itu sendiri. Semoga kita termasuk orang-orang yang
bijak dalam menggunakan media sosial.
14 komentar
bener banget, bun. Kalau dimanfaatkan untuk hal hal positif tentu media sosial akan banyak membantu kita :D
ReplyDeletesosial media adalah media tercepat dalam arus informasi..
ReplyDeletejika diperguanakan dengan baik, maka hasilnya akan baik pula.. :)
Saya jadi terbawa punya medsos segala macam. Tapi jadi belajar banyak koq melalui medsos...
ReplyDeleteBener banget Kalo Kita memanfaatkan media sosial buat hal Yang positif maka akan ngasih efek Yang positif juga. Ya pintar-pintarnya memanfaatkan ya
ReplyDeleteSaya juga melakukan hal yang sama mbak. Meski lingkungan tempat saya tinggal sering menyebut saya aneh. Tetapi sekarang mereka tahu mengapa anak saya terbilang jarang sakit. Suka sayur dan buah juga.
ReplyDeleteBuat saya penting Uni. Pada dasarnya tergantung apa yang kita lakukan di medsos itu sendiri. Kalau untuk kebaikan ya bagus2 aja kok aktif di medsos.
ReplyDeleteKalau kita bisa memilah dan memilih dampak positif dari satu hal, tentu hasilnya akan baik. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
ReplyDeleteSetuju dengan ulasannya Mbak... Dan, terus semangat menikmati manfaat positif sosial media ya
Pintar-pintarnya kita saja yah mbak.
ReplyDeleteYang jelas bagi saya, mediasosial sangat membantu. Saya bisa kenal mbak dan blogger-blogger keren lainnya berkat mediasosial.
Negatif? Tergantung kitanya saja.
Saya mungkin termasuk salah satu orang yang susah meninggalkan media sosial. Terlalu banyak manfaat yang telah saya dapatkan dari media ini, meskipun saya tahu butuh kerja keras untuk menghalau pengaruh negatif di dalamnya. Semoga kita selalu bijak ya, Mbak. Sehingga bisa mengambil manfaat dari media sosial, bukan mudharatnya.
ReplyDeletePenting mba bagi saya, banyak informasi yang bisa kita dapatkan pada media sosial. Kalaupun ada hal-hal negatif yah di skip aja, malah banyak yang saya unfollow hihihi.Yah, kembali ke diri kita lagi yah mba, kalau kita bijak pasti bermanfaat :) Nice sharing mba...
ReplyDeleteIbaratnya media sosial itu seperti dua mata pisau. Jika tidak pintar menggunakannya, akan berdampak buruk. So...bijaklah menggunakan media sosial.
ReplyDeleteYang ditulis betul Kak Ayu.
ReplyDeleteBanyak manfaat positif medsos kalo kita pilih jalan positif seperti edukasi dan cari info ya
Di zaman modern seperti ini, media sosial juga sangat penting ya mbak. Tapi tinggal bagaimana orangnya untuk menggunakan dengan bijak.
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya mba :)
Bagus sekali, tampilan blog nya jadi ngiri nih
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya