Review Buku : Waspada Jejak Haram Yang Mengintai
Images : riawanielyta.com |
Suatu hari keponakan main kerumah dan memakan permen yang
tidak ada label halalnya, tiba-tiba anak kedua saya yang saat itu usianya masih
tiga tahun, teriak histeris sambil bilang “iiihhh
makan b*bi”. Reaksi spontan anak kedua saya, mengundang gelak tawa anggota
keluarga lain dan juga kaget, mengapa sekecil itu dengan polosnya berucap
perkataan itu.
Dari
kecil anak-anak memang saya ajarkan soal halal dan haram suatu makanan, minimal untuk membeli makanan atau jajanan
selalu saya mewanti-wanti dan tanya ”ada label halalnya nggak”. Di awal – awal anak-anak
tanya, mengapa harus pake label halal?” jawab saya, karena yang nggak ada label
halalnya ada b*binya. Gagara itu setiap anak-anak melihat jajanan yang tidak
ada label halalnya, spontan mereka bilang jajanan tersebut ada b*binya.
Namun
perkara halal dan haram tidak hanya sebatas pada label halal dari MUInya. Sebab
tidak semua makanan atau jajanan tradisonal seperti kue mueh yang dijual di pinggir –pinngir jalan
tentulah tidak ada label halal dari MUI. Pernah suatu hari saat adik ipar di
ajak makan di warung ayam penyet, kami semua memesan lele, ayam goreng dan ayam
bakar, namun si adik ini hanya memesan
tempe dan tahu penyet. Saya pun jadi terkesima sambil berucap dalam hati “qunaah betul si adik ini”. Saat pulang
saya tanya, kok tadi hanya pesan tempe dan tahu penyet, maka dijawabya “saya ragu orang yang jualnya membeli ayam potong di
tempat muslim atau tidak, jika bukan muslim tentu ayam potong disemblh tidak
menggunakan nama Allah”. Ya, bisa saja asumsinya benar, sebab di kota kami
memang banyak pedagang non Muslim yang menjual ayam potong.
Images : Pixels |
Buku
ini hadir sebagai jawaban atas pertanyaan – pertanyaan soal seputar halal dan
haram dalam keseharian, baik itu makanan, pekerjaan maupun harta benda yang didapat. Waspada Jejak Haram Yang Mengintai, menjelaskan kepada
kita, bahwa halal atau haramnya suatu makanan bukan saja mengandung alkohol
atau zat babi di dalamnya, namun lebih dari itu, seperti hewan yang disembelih
tidak menggukan nama Allah adalah haram. Termasuk dalam segi pengolahan makanan,
juga terkadang kita rentan terhadap bahan yang haram. Buku ini jelas bertema
fiqih, namun walau buku non fiksi, penulis mampu memaparkannya dalam bahasa sederhana
dan mudah dicerna. Buku duet karya kak
Riawani Elyta bersama sang adik Risa Mutia, sangat cocok sebagai rujukan untuk
kita dalam menjalani keseharian agar selalu waspada terhadap halal dan haramnya
suatu barang, makanan ataupun pekerjaan.
Informasi detail Buku Waspada
Jejak Haram yang Mengintai
Kategori
: Agama, Inspiration, Islam, Nonfiksi, Religion & Spirituality
Tebal :
126 hal
Harga :
Rp.45.000,-
15 komentar
saya sangat berterimakasih jika sudi meninggalkan komentar diartikel ini
ReplyDeletebenar sekali, kita sebagai seorang ibu tentulah harus waspada terhadap apa - apa yang masuk kedalam tubuh anggota keluarga kita
ReplyDeleteBenar sekali setiap apa yang masuk kedalam tubuh kita semua harus di pertaggung jawabkan
ReplyDeleteBener bun. Apalagi skrg bnyak makanan dari luar yg masuk k Indonesia. Sehingga bkin kita smakin berhati2 nih klo beli makanannya. Selain ngecek tgl kadarluasanya ttpi juga kehalalan dari makanannya ya
ReplyDeleteSetuju Mbak..konsep halal dan haram perlu diajarkan sejak dini. Buku seperti ini perlu dibaca sehingga orang tua tahu betul batasan halal haram dalam kehidupan..
ReplyDeletewaah,buku nya menarik untuk di baca
ReplyDeleteHati yang bersih ditempa makanan yang suci, halal dan bersih : itu kata guru saya. Makasih info bukunya ya Mbak 😊
ReplyDeletesiipp mbak, trimakasih karena sudah berkunjung
DeleteBahkan di sini sayur pun mikir2 nak beli kak.. lhat2 penjualnya juga..
ReplyDeleteDisini palagi saf, banyak cainis yang jualan sayur, ikan d;ll
DeletePenting banget neh ilmu ��
ReplyDeleteJadi tertarik membaca bukunya mbak. Memang benar, apapun yang masuk ke dalam tubuh itu harus diperhatikan.
ReplyDeleteSetuju banget, Mbk. Sangat penting diperharhatikan halal dan haram dalam makanan yg masuk ke tubuh kita. Konon, kata ustadz saya dari makanan halal dan haram juga yang bisa berdampak pad sifat seseorang.
ReplyDeleteMakanan halal ini memang perlu digiatkan ya mba. Di mall banyak bgt warung makan ataupun toko bakery yg gak ada label halalnya. Kalau si pelayan bilang halal tapi restonya tanpa label halal piye mba?
ReplyDeleteSebagai ibu yang bertugas menyediakan makanan untuk keluarga, soal haram dan halal, harus diperhatikan dengan baik ya..
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya