Revolusi Industri 4.0 telah didepan
mata, terlebih ketika Bapak Presiden Jokowi meresmikan peta jalan atau roadmap yang
disebut MAKINGINDONESIA 4.0. revolusi Industri
Generasi keempat diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab, seorang ekonom asal
Jerman, yang menulis buku The Fourth Industrial
Revolution, bahwa konsep itu telah mengubah hidup dan kerja manusia (sumber :
Detiknet )
Hingga saat ini ada 4 tahapan revolusi indiustri yaitu :
Revolusi Industri pertama pada abad ke-18 dengan ditemukannya mesin uap oleh
James Watt, hal itu membuka peluang besar-besaran bidang lainnya seperti pertanian,
manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Penemuan mesin Uap sebagai pertanda
akan kemudahan aktivitas manusia dapat ditolong dengan aktivitas mesin.
Revolusi Insdustri
kedua pada abad ke – 18 dengan ditemukannya listrik dan alat telekomunikasi.
Kemudian disusul revolusi industry ketiga setelah perang dunia kedua, dimana
manusia membutuhkan percepatan kerja seperti ditemukannya computer, telpon
seluler pada abad -20 yang dikenal dengan revolusi teknologi. Sekarang kita sedang hidup pada era revolusi industri 4.0
dengan ditemukannya internet. Fungsi
internet saat ini tidak hanya sebagai mesin pencari tapi segala aktivitas
manusia sebagian besar memerlukan internet.
Sabtu, 1 September 2018, Sekolah Tinggi Teknologi
Bandung (STT) Bandung, mengadakan seminar Nasional Telekomunikasi dan
Informatika (SELISIK 2018). Acara yang digelar setiap tahun ini mengangkat tema
Menyiapkan Sumber daya Manusia Untuk Menghadapi Industri 4.0 dengan hastag
#MAKINGINDOENSIA 4.0. Seminar ini
bertempat di Haris Convention Festival Citylink Bandung, Alhamdulilah
saya berkesempatan meliput acara ini secara online dengan menonton live di
Instagram STT Bandung. Adapun sebagai keynote speakers dalams seminar ini
adalah Bapak Ir. Priyantono Rudito M.Bus Ph.D Direktur Eksekutif Co-Branding
Wonderful Indonesia Kementrian Pariwisata dan Bapak Prof M. Suyanto Rektor
Amikom Yogyakarta.
Seperti pada random acara yang mundur 30 menit dari jadwal yang
ditentukan, Seminar SELISIK 2018 dibuka dengan mendengarkan kumandang lagu
Indonesia Raya disusul dengan Persembahan
Tari dari Unit Kegiatan Mahasiswa Tari Rampak Kendang dan Angklung STT Bandung. Selanjutnya Laporan Ketua
Panitia Seminar Nasional Telekomunikasi & Informatika SELISIK 2018 oleh Ibu
Harya Gusdevi, S.Kom., M.Kom. Kata Sambutan dari Ketua STT Bandung Bapak
Muchamaad Naseer, S.Kom, MT. Kata Sambutan Ketua APTIKOM JABAR Bapak Prof. Dr.
Ir. H. Eddy Jusuf Sp,. M.Si, M.Kom. Dan Kata Sambutan sekaligus membuka Seminar
Nasional Telekomunikasi & Informatika SELISIK 2018 Oleh Kepala LLDIKTI
Wilayah Iv, Bapak Prof. Usman Seherman AS, M.Pd. Setelah itu dilakukan penandatanganan
MoU IndoCEISS dan NERIS dengan Perguruan Tinggi yang tergabung di IndoCEISS dan
NERIS sebagai wujud kerjasama berkelanjutan.
Kemudian dilanjutkan dengan
pemberian cendramata dan pengumuman pemenang lomba SELISIK 2018 dengan kategori
diantaranya: Games, Animasi dan Aplikasi. Setelah coffe Break masuk kepada
acara inti dengan keynote spekears pertama Bapak Ir. Priyantono Rudito M.Bus
Ph.D Direktur Eksekutif Co-Branding Wonderful Indonesia Kementrian Pariwisata,
dengan mengangkat topik Menyiapkan Sumber Daya Manusia Untuk Menghadapi
Industry 4.0 dengan mengembangkan Digital Mastery. Dengan mengembangkan konsep
3 C : Context, Concept dan Content.
Revolusi Industri 4.0 nyatanya berkembang pesat dengan kacanggihan teknologi
orang bisa mengakses internet kapan saja dan dimana saja. Semua layanan dengan mudah didapatkan menyesuaikan
dengan kebutuhan kita. Ditambah lagi dengan sosial media menjadikan akses
informasi semakin mudah. Segala aplikasi di buat menyesuaikan kebutuhan, maka
jangan kaget jika nanti kita bisa menikmati self delivery packages seperti yang
digagas oleh VEHO Technologies dengan platform yang memungkinkan
siapa saja bisa mengantar paket kirimannya sendiri dengan kendaraannya sendiri.
Kemudian layanan
kesehatan, yang awalnya orang berobat dengan datang dan antri di Rumah Sakit,
namun Revolusi Indistri 4.0 menghadirkan aplikasi “halo doc” yang dikembangkan
oleh VALIDIC. Sehingga adanya aplikasi tersebut memberikan berbagai kemudahan
diantaranya bebas antrian, proses administrasi yang cepat sehingga bisa diakses
dimana saja dan kapan saja. Contoh lain adalah Dronebella (payung drone), digital fortex dan lainnya yang
kesemuanya teknologi itu sangat memanjakan manusia.
Percepatan revolusi industry 4.0
diluar perkiraan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkuliatas.
Seperti pesan Bapak Ir. Priyantono Rudito M.Bus Ph.D :
“Untuk menghadapi Industri 4.0, aspek utama yang harus
segera disiapkan adalah Human Capital (SDM) Secara khusus, penyiapan Human
Capital dilakukan dengan mengembangkan Digital Mastery (Digital Leadership dan
Digital Capability) Pendekatan membangun Digital Mastery dengan pendekatan
TRILOGI:
1.Experiential Learning
2.Coaching
3.Unlocking from Within
Implementasi trilogy
memerlukan kolaborasi antar Generasi Untuk mengakselerasi dan mencapai hasil
yang maksimal, perlu di bentuk Spirit Quadrant ke-9
Quadrant-9 Spirit “Hidup
terlalu berharga untuk dilalui tanpa karya besar bagi sesama” (Priyantono
Rudito, 2018)
Materi kedua adalah pemaparan HUMAN CAPITAL
: Develomant In Industrial 4.0. Oleh Bapak Prof. M. Suyanto Rektor Amikom
Yogyakarta. Human Capital Development in Industrial
4.0: AMIKOM University Experience. Pada sesi kedua diawali dengan
pemutaran film animasi Ajisaka. Bapak Prof M. Suyanto memiliki banyak
pengalaman dan prestasi diantaranya : beliau suskes dalam pembuatan film
animasi Battle of Surabaya. Film animasi ini berhasil mengharumkan nama
Indonesia di tingkat Internasional.
Beliau menjelaskan
bahwa generasi 4.0 sumber daya manuisa akan terbagi dalam empat bagian : Professional, Entrepreneur, Sciencetist &
Artist. Selanjutnya Revolusi
Industri 4.0 mengharuskan kita untuk memperluas jaringan atau network dan
inovasi adalah hal yang sangat diperlukan.
Era revolusi insdustry 4.0 telah dimulai perkembangannya sangat
pesat. Oleh sebab itu diperlukan SDM yang tangguh, kreatif dan inovatif agar
bisa bersaing secara global. Saya ingat perkataan seorang pemateri dalam kuliah
whatapss “Dalam dunia digital, yang di
perlukan adalah berubah, jika tidak berubah maka akan punah”