Post Partum, Horor Nggak Sih?
Setelah
melahirkan, perempuan akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuhnya baik
fisik maupun psikis, hal itu berlangsung hingga 6 minggu pasca persalinan,
menunggu semuanya kembali normal. Perubahan fisik tentunya adalah turunnya
berat badan, hal ini disebabkan bayi yang telah lahir, air ketuban yang keluar
dan sebagainya. Kemudian Rahim yang membesar semasa kehamilan hingga 500 kali,
kini perlahan mulai mengecil ditandai dengan kontraksi dan menjadi seperti semula sebensar telur ayam.
Payudara juga akan membengkak karena Asi akan terisi penuh dan itu membuat sang
Ibu merasa kesakitan. Keinginan untuk buang air kecil yang sering dikarenakan
produksi ASI yang terus meningkat juga rasa sembelit saat buang air besar.
Perubahan
lainnya adalah perubahan psikis yaitu perubahan emosioal, hal ini disebabkan hormone
yang berubah. Karena perubahan hormon ini, perempuan yang baru saja melahirkan
akan merasakan emosional yang meningkat, seperti rasa gelisah, merasa sedih dan
menangis, ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan semua itu adalah perpaduan
antara keletihan mengurus bayi dengan perubahan hormon yang lebih dikelan
gejala “Baby blues”.
Sekitar 70% hingga 80%,
Seorang Ibu melahirkan akan mengalami gejala “baby Blues’ ini. Dan masih
tergolong normal, selama sang ibu masih mau memberikan ASI juga tidak menyakiti
sang bayi. Beberapa hal yang terjadi
yang akan dirasakan seorang ibu setelah melahirkan itu yang membuat post partum
menjadi horror. Barangkali juga tergantung kondisi masing-masing perempuan. Tergantung
ada atau tidaknya keluarga yang mendampingi. Lebh tepatnya lagi dukungan social
bagi si Ibu.
Baca Juga : Operasi Ceasar Empat Kali, Mau Tahu rasanya?
Baca Juga : Operasi Ceasar Empat Kali, Mau Tahu rasanya?
Ada yang pasca
lahiran, bayi serta urusan cuci mencuci diurus sendiri, ada yang pasca lahiran
diurus sama orang tua atau mertua atau banyak keluarga yang mendampingi. Cuma
mungkin hohor nya buat yang ngurus sendiri kali yaa. Saya pernah mengunjungi
teman yang baru melahirkan dirumah orang tuanya. Ketika saya datang si teman ini lagi istirahat
(tidur), jadi nggak enak ngebanguninya. Karena suaminya temanan dengan suami
saya, maka suaminya yang melayani kami dan saya ngobrol dengan ibu dan keluargamya.
Saat si teman ini tidur, anaknya bangun dan sedang di timang-timang oleh
adiknya, sementara dia bisa leluasa istirahat. Dalam hati “waaah, enak benar
ya, si bayi banyak yang ngrurusin”. Orang tuanya juga masih muda, neneknya juga
masih ada. Berarti akan banyak tangan lah yang ngebantuin dia mengurus baby
newborn.
Jadi,
ceritanya keempat anak saya, dari sejak lahiran semuanya saya yang urus
sendiri, kecuali anak kedua, saat itu saya melahirkan di Malaysia ada Ibu
mertua yang membantu saya mengurus si kecil hingga berumur 30 hari. Selebihnya
saya mengurus sendiri, walaupun setiap kehamilan hingga melahirkan saya stay di
rumah orangtua. Ingin rasanya seperti Ibu-Ibu baru yang lahiran dan bisa
istirahat dengan leluasa, atau ketika
baby bangun malam, ada anggota keluarga juga yang turut sigap menggendong
sikecil. Tapi apalah daya, ibu saya telah berpulang semasa saya kuliah. Namun
ketiadaan orang tua, tak mesti membuat kita berkecil hati. Dirumah sudah ada si
mbak yang bantu-bantu membersihkan rumah, juga mencuci pakaian bayi.
Selepas
kelahiran anak keempat, tiga hari pemulihan di klinik sayapun pulang kerumah
ortu. Tentunya anggota baru bertambah, ada bayi mungil penghuni baru dirumah
ayah. Lalu horror post pastum pun di mulai. Beda anak, beda pula tingkah
polahnya, mngurus khadijah saya jadi merasa seperti baru pertama mengurus bayi.
Anak perempuan memang agak sedikit rewel ketimbang anak lelaki, saat mengurus Adam
dan Atqa, saya masih agak santai, karena mereka jarang sekali membuat saya
begadang dimalam hari.
Pasca lahiran
adalah masa-masa terberat buat saya menjelang sebulan pasca pemulihan, belum
lagi pemulihan pasca operasi dengan luka operasi yang masih nyeri, apalagi ini
adalah ceasar keempat tentu kondisi fisik serta pemulihan agak sedikit lambat. Seminggu
pasca lahiran, kembali kontrol kedokter untuk membuka jahitan, karena tak tahan
dengan nyeri dibagian perut bawah, dokter meresepkan kembali obat anti nyeri. Tapi
setelah saya cari info di google tentang obat tersebut, ternyata tidak baik
bagi ginjal jika di konsumsi dalam waktu yang lama.
Akan ada banyak
hal yang terjadi pada ibu pasca melahirkan. Oleh sebab itu Ibu pasca melahirkan
butuh dukungan dari orang-orang terdekat terutama suami. Alhamdulillah sebulan
sebelum melahirkan, hingga pasca lahiran suami telah mengurangi aktifitasnya. Suami yang mengurus saya,
memasak dan sebagainya, membuat saya bisa melalui hari-hari terberat setelah
melahirkan.
13 komentar
Itulah kenapa menjadi Ibu berbalas surga, karena ada banyak pengorbanan yang kita lakukan. Saya aja caesar baru sekali gimana gitu rasanya. Mba udah empat kali,salut. Semoga setiap lelah Allah balas dengan pahala berlimpah. Aamiin.
ReplyDeletePerjuangan wanita.
ReplyDeleteAlhamdulillah...dipercaya mempunyai 4 putra-putri. Hilang semua horor bila melihat babynya sehat dan tumbuhkembang dengan baik.
ReplyDeleteSehat semua ya Bun...
Alhamdulillah...amanah bertambah.
ReplyDeleteSemoga sudah enyah post partumnya horornya ya Mbak...Memang perjuangan Ibu itu sudah menjadi kodrat seorang perempuan. Dan jika kita ingat tidak semua perempuan ditakdirkan memiliki keturunan.
Sehat-sehat ya Mbak Rahayu:)
Peyuuuuk... Semangat ya Uni. Saya juga dulu SC,dan memang yang terberat itu satu bulan pertama setelah melahirkan, rasanya lelah banget fisik dan psikis. Semoga Allah karuniakan kesehatan untuk semuanya ya Uni...
ReplyDeleteKak Ayu, semangat ya melewati masa-masa ini. Dimana adek Khadijah ngajakin begadang dan Ibunya smuanya ngurus sendiri. Alhamdulillah kak Ayu komitmen buat ASI sampe 2 taun. *terharuuu. Semoga Allah mudahkan segala prosesnya, dan kak Ayu selalu sehat sekeluarga. Lekas pulih bekas cesarnya kak Ayu, semoga tidak terjadi masalah lagi. Amin :)
ReplyDeleteSy dlu juga SC jadi bayanginnya ngeri ngeri sedap apalagi kalo udah ke 4X ya. Salam buat dek Khadijah :D
Perjuangan banget ya mbak. Saya sendiri anak kedua ngurus sendiri 100% tanpa yang bantu di rumah juga. Jumpalitan rasanya
ReplyDeleteBagian setelah melahirkan memang bisa jadi horor tapi bisa juga sebaliknya. Intinya kalau menurut saya adalah pendampingan dan dukungan dari partner hidup kita atau org terdekat. Sehat2 ya Mbak
ReplyDeleteAnakku dua-duanya cowok, selalu bangun tiap 2 jam sekali. Alhasil, mamaknya kayak zombie hehehe... Tetap semangat Mba Ayu! you can do it
ReplyDeleteKak Ayu... Tetap semangat. Me time itu penting banget buat Ibu hamil, sambil jalan-jalan ke supermarket sebentar hehehe waktu si baby bobog dititipkan sebentar ke abinya.
ReplyDeleteInsyaallah sehat selalu yaaa Kakaaaa
Bener banget mba, setelah melahirkan kita membutuhkan keluarga untuk mendukung kita. Terutama suami, perhatian dan kasih sayang dari suami membuat kita lebih semangat walaupun harus mengurus anak sendiri tanpa pengasuh.
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya mba :)
Melihat caesar 4 kali rasanya jadi senat senut..satu kali saja masih terbanyang suka nyut nyutan...tapi alhamdulillah saya bisa lahir normal setelah SC....keren mba..ngurus bayi sendiri...
ReplyDeleteYang pasti ibu post partum butuh pendampingan. Misalpun gak intens, bisa dukungan lewat hp misalnya, rajin2 kontak. Idealnya bantu secara fisik sih. Karena ibu postpartum butuh istirahat cukup
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya