Belajar Berani Dari Pemuda Ibrahim
Images : Google |
Belajar dari
Ibrahim
Belajar taqwa
kepada Allah
Belajar dari
Ibrahim
Belajar untuk
mencintai Allah
Malu pada
Bapak para Anbiya
Patuh dan
taat pada Allah semata
Tanpa pernah
mengumbar kata-kata
Jalankan
perintah tiada banyak bicara
Semasa kuliah
saya suka sekali mendengarkan nasyid ini, “Belajar Dari Ibrahim” vokalis SNADA.
Dalam nasyid ini berkisah dan menyindir diri yang sering merasa takwa dan
membawa kita untuk belajar ketakwaan dari keluarga Nabi Ibrahim. Seberat-beratnya
ujian adalah ujian yang diberikan Allah kepada para Rasul Ulul Azmi. Termasuk
ujian untuk nabi Ibrahin Alaihisalam. Mumpung saat ini adalah momentum Idul
Adha, yuk kita mengenang lagi kisah keteladanan dari sosok nabi Ibrahim
Menurut sirah,
Nabi Ibrahim telah diberikan ujian dari Allah dari sejak masih kecil. Beliau
lahir pada sekitar aban 18 – 19 sebelum masehi di Urkadism (Irak Selatan).
Ayahnya bernama Azar keturunan Syam bin Nuh. Azar adalah seorang pembuat
berhala. Pada masa itu, Raja Namrud yang bertahta di negeri Mas’ul mengeluarkan
ultimatum untuk membunuh semua anak laki-laki. Sama halnya yang dilakukan oleh
Fir’aun diMesir. Oleh kedua orang tuanya, Ibrahim disembunyikan disebuah gua,
agar selamat dan tak seorang pun yang tahu.
Alhamdulillah,
Allah senantiasa menjaga hambanya. Selama dalam gua Ibrahim tatap selamat. Saat
lapar Ibrahim mengisap ujung jarinya maka keluarlah air susu. Ibrahim yang
telah terpelihara dari kecil sering bertanya-tanya, siapakah Tuhannya. Saat
malam menjelang, dia mengatakan bahwa Bulan adalah Tuhannya. Namun dia berpikir
kembali, bagaimana bulan bisa menjadi tuhan, karena ketika pagi datang bulanpun
turut hilang. Kemudian dia menganggap matahari adalah Tuhan. Akan tetapi,
matahari juga tenggelam ketika malam menjelang. Pada masa itu, orang – orang
menyembah berhala. Ketika Ibrahim remaja, iapun bepikir kembali, bagaimana
patung ini dapat menjadi tuhan, sementara patung adalah buatan manusia dan
tidak dapat berbicara.
“Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:
“Inilah Tuhanku”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak
suka kepada yang tenggelam”. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia
berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata:
“Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku
termasuk orang yang sesat”. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia
berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”. Maka tatkala matahari itu
terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa
yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit
dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk
orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” QS.
Al-An’am ayat 76-79.
Akhirnya saat
beranjak dewasa Ibrahim diberikan akal dan petunjuk oleh Allah, untuk
menyampaikan dakwah illallah.
Ibrahim yang
memiliki keberanianpun mulai menjalani misinya. Saat Raja Namrud meninggalkan
negeri dan kampungnya menjadi kosong. Ibrahim menghancurkan berhala-berhala
diseluruh kampung dengan menggunakan kampak. Dan sengaja tidak mengancurkan satu berhala yang
paling besar dan menaruh kampak dileher
berhala tersebut. Sekembalinya Namrud tentulah hal itu membuat sang raja
berang. Dipanggilnya Ibrahim untuk meminta pertanggung jawaban. Ibrahim mulai
berkelah, bahwa bukan dia pelakunya, melainkan itu (sambil menunjuk kearah
patung berhala besar yang terlilit kampak dilehernya).
Rajapun
membantah dan mengatakan mana mungkin patung itu dapat menghancurkan
berhala-berhala. Ibrahim yang diberikan kecerdasan oleh Allahpun menjawab jika
berhala tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, mengapa berhala tersebut menjadi
sesembahan. Jawaban Ibrahim pun menyadarkan dan membuka pikiran orang-orang
yang mendengarkan. Rupanya, reaksi orang-orang membuat raja Namrud murka.
Ibrahimpun diperintahkan untuk dibakar hidup-hidup.
Saat eksekusi
akan dimulai, tak ada sedikitpun raut ketakutan dari wajah Ibrahim. Ibrahim
akan dibakar dan dipertontonkan oleh semua orang, agar memberikan rasa takut
bagi siapa saja yang berani menetang raja. Ketika api disalut kekayu, Ibrahim
mulai didorong untuk masuk kedalam api yang menyala. Namun kuasa Allah inilah
mukjizat Nabi Ibrahim, apipun menjadi dingin dan kulit Ibrahim tidak terkelupas
sama sekali.
Peristiwa itu
membuat mata hati orang-orang yang melihat menjadi terbuka. Banyak yang mulai
beriman kepada Allah mengikuti ajakan nabi Ibrahim. Sebagai seorang anak yang
berbakti kepada kedua orang tua, Ibrahim juga mengajak sang ayah untuk beriman.
Namun hidayah hanyalah milik Allah semata. Allah akan memberikan hidayah kepada
orang-orang pilihan Allah. Sang ayah dikenal sebagai pembuat patung berhala,
mana mungkin akan meninggalkan profesi yang telah mendarah danging dalam
kesehariannya. Sang ayahpun enggan diajak beriman.
Raja Namrud
seorang raja yang sombong. Diajak beriman raja tersebut tetap ingkar. Akhirnya
Allah timpakan azab buat negeri tersebut dengan mendatangkan nyamuk-nyamuk yang
menggigit seluruh tubuh sang raja dan pengikutnya. Akhirnya raja namrud mati
dengan cara yang menggenaskan. Setelah peristiwa itu Ibrahim beserta keluarga
hijrah kenegeri Kan’an.
4 komentar
Iya ya... waktu itu Ibrahim adalah seorang pemuda. Pemuda yang berani. Pemuda yang kemudian menjadi orang besar.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengingatkan tentang kisah Nabi Ibrahim, Mbak Rahayu..:)
ReplyDeleteBenar-benar sebuah kisah yang patut kita teladani tentang ujian ketakwaan atas ujian yang diberikan Allah SWT.
Saya jadi ingin dengar nasyidnya. Penasaran soalnya.
ReplyDeleteKetaatan pemuda Ibrahim pada Allah, juga harus kita teladani.
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya