Hamil Dengan Mioma
Ini asli testpack punya saya |
Beberaa
hari lalu banyak postingan tentang testpack garis dua yang justru hanya sebagai
bahan becandaan. Awalnya kita memang sedikit terhibur, namun lama kelamaan
setelah banyak yang memposting status serupa itu, saya mungkin sebagian
emak-emak jengah, entah dapat ide dari mana, hingga membuat olokkan seperti
itu, seolah-olah hilang rasa empati terhadap mereka yang bertahun-tahun belum juga mendapatkan
keturunan.
Ada
aksi tentu ada reaksi, beginilah hukum fisika yang dirangkum oleh Isaac Newton.
Reaksipun bermunculan dari emak-emak yang memang sulit mendapat keturunan
dengan memposting gambar sekotak testpack dan arti pentingnya alat itu bagi
mereka. Pesan yang disampaikan adalah empatilah dengan para perempuan yang sulit
mendapatan keturunan, karena hal itu sangat sensitif bagi kami. Sebenarnya
disini saya bukan ingin menbahas tentang olokkan testpack garis dua. Namun
sebelum itu saya pernah membaca postingan yang dibagikan oleh teman difacebook,
status tentang betapa galaunya seorang perempuan karena ingin mendapatkan
keturuan, padahal segala cara telah dicoba, beratus juta uang telah dihabiskan,
hanya demi mendapatkan keturunan. Tapi tetap saja, Allah penentu
segala-galanya. (saya masih belum lagi menemukan statusnya, jika ketemu akan
saya share).
Terharu,
saya sempat menitikkan air mata ketika membacanya, membuat saya jadi banyak
bersyukur, disaat banyak perempuan yang sulit mendapatkan keturunan, saya malah
diberi lagi amanah oleh Allah berupa kehamilan anak ke empat. Semua rasa
bercampur ketika dipagi hari mendapatkan hasil testpack garis dua. Bahagia,
senang, juga ada rasa sedikit galau karena dengan itu berarti saya nantinya
harus menjalani ceasar untuk keempat kalinya. Kuatir pasti ada, walau saya
telah lima kali masuk keruang operasi,
namun tetap saja membayangkan meja, jarum suntik, pisau dan baju operasi adalah
yang sangat menakutkan.
Alhamdulillah
suami menguatkan, katanya “jika kita diberi amanah lagi oleh Allah, berarti
kita mampu menjalaninya”. Selang seminggu setelah testpack saya pun konsul
kedokter kandungan. Awalnya ingin ke dokter yang mengoperasi saya saat
melahirkan Adam (anak ketiga), namun tempat prakteknya penuh dan sudah tidak
terima pasien lagi untuk malam itu. Akhirnya pergilah saya ke Praktek dokter M.
Setelah menunggu hingga jam sepuluh, nama saya dipanggil. Ketika masuk dan langsung
di USG, Alhamdulilah saya positif dengan usia kehamilan 7 minggu. Dokter
membaca riwayat kehamilan saya, dengan 3 x sc dan bertanya “mengapa saat anak
ketiga tidak steril” (ada beberapa doker terkadang yang agak sensitif jika pasien
yang datang bukan pasien yang pernah dia tangani sebelumnya).
Usia Kandunag 7 Minggu |
Pulang
dari sana saya semakin galau. Suami bilang, banyak-banyak buat amalan, baca
surat Maryam minta doa sama Allah mana tahu bisa normal dan miomanya tidak
diangkat. Malam itu juga saya browsing dan baca – baca cerita para emak yang
juga punya riwayat mioma. (disinilah
enaknya ngeblog dengan menceritakan berbagai pengalaman, karena pengalaman kita
nantinya juga bisa bermanfaat untuk orang lain). Ada dua blog yang detail bercerita tentang
pengalaman hamil dengan mioma, dan ternyata tidak seseram yang saya bayangkan
seperti apa kata dokter tadi. Mereka menjalani kehamilan dengan enjoy, bekerja
dikantor dan dengan menjaga makanan miomanya juga bisa mengecil.(ini pengalaman
yang saya baca diblog, walau semua dokter mengatakan mioma akan terus
membesar).
Agak
sedikit lega hati saya setelah itu, benar kata suami banyakin buat amalan,
sholat hajat, dzikr dan baca surat Maryam. Kehamilan saat ini memang agak
berbeda, mungkin karena ada mioma juga, saya sering merasa lapar padahal baru
saja selesai makan. Menjaga makanan yang masuk, seperti banyak makan buah dan
sayuran dan tidak minum susu hewani (lemak). Begitu info yang saya browsing di
internet agar mioma tidak cepat membesar. Saya pun jadi banyak makan pisang,
berkat cerita mbak Dian tentang manfaat pisang, karena pisang merupakan makanan
pengganjal lapar dan penambah energi.
Empat
hari lalu saya sempat ngeflek. Kuatir, cemas bercampur aduk. Tapi Alhamdulilah
hanya ngeflek tidak sampai pendarahan. Karena worry, malamnya saya konsul
kedokter Defri yang membantu persalinan anak ketiga. Dokter tersebut memang
santai, setelah melahirkan anak ketiga, malah beliau yang bilang “ah, nggak
papa kok buk, masih bisa nambah lagi”. Ketika saya utarakan ada mioma dan
resiko yang saya ceritakan tadi, beliau bilang jika janin saya oke, usianya
udah 10 minggu. “Mioma juga kecil kok hanya 3 centi, saya malah pernah
mengeluarkan bayi bersama mioma sekepal genggaman tangan”. Kemudian tentang
resiko pendarahan tanya saya, “sekarang peralatan sudah canggih, kita bisa ikat
pembuluh darahnya agar tidak pendarahan”.
Usia Kandunagn 10 Minggu |
Pulang
dari konsul ada perasaan lega dihati, kecemasan yang berhari – hari mengusik pikiran
saya sedikit menjauh. Alhamdulilah sewaktu melahirkan anak ketiga, kondisi saya
oke pasca sc. Mungkin karena dokternya santai, jadi pasien pun ikut santai. Padahal
ponakan saya yang Bidan sudah kuatir dan cemas akan resiko pendarahan. Kita
memang boleh kuatir dan waspada namun tetap harus berpkir positif. Semoga saya bisa
manjalani kehamilan ini dengan enjoy dan bahagia dan selamat hingga melahirkan,
Bayi sehat dan Ibu kuat. J
J J
4 komentar
Alhamdulillah ikut senang dengan kehamilan keempatnya, Mbak..Semoga ibu dan bayi sehat hingga persalinan nanti..Aamiin
ReplyDeleteBtw, saya kesal juga dengan candaan tentang testpack dan sejenisnya. Karena kakak saya, sampai saat ini belum punya keturunan. Padahal sudah segala macam cara dicoba. Semoga orang yang tak punya empati begitu dibukakan hatinya...bahwa di luar sana, banyak perempuan yang mendambakan sebuah kehamilan
alhamdulillah de degan saya bacanya semoga Allah mudahkan ya mba ...Janin dan ibu sehat selalu ..Aammiin
ReplyDeleteBeda dokter, biasanya beda pendapat juga ya... Memang kalau mau memeriksa kesehatan,lebih baik tidak ke satu dokter. Supaya lebih yakin aja,sih.
ReplyDeleteSemoga kehamilannya lancar,bunda dan dede bayinya sehat terus ya... aamiin...
menarik sekali bund ceritanya, silahkan cek susu untuk ibu menyusui terbaik nanti
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya