Poor School Vs Rich School

by - September 19, 2018




            “Hari-harinya ke warnet kak, susah dibilangin”
            “Bapaknya marah juga dianggap angin lalu”

Seorang Ibu yang duduk disebelahku terus saja bercerita tentang anaknya yang sudah kecanduan bermain game online diwarnet.
Sesekali kutimpali dengan bahaya kecanduan game online, yang tidak hanya dapat merusak kesehatan melainkan efeknya lebih dahsyat dari pada kecanduan narkoba.
Tanpa dihiraukannya ucapanku tetap saja dia nyerocos berkisah prihal anaknya yang juga sempat kena typus karena lupa makan akibat  keasyikan bermain game. Ya, memang sejatinya perempuan lebih suka didengar dari pada diberikan solusi. Hingga diakhir kalimatnya si Ibu berucap, sambil menirukan gaya bahasa kepada sang Anak.
“Mamak doakan, semoga warnetnya di gerbek polisi, nginaplan engkau dipenjara agak semalam biar jera”
Duh, duh duh.. dahsayatnya ucapan seorang Ibu, karena tak tahu harus bagaimana lagi merubah kebiasaan sang anak. Aku berdehem membatin. “jika Ibunya saja tak dihiraukan apalagi ucapan orang lain”.
Lalu dia bercerita tentang pekerjaannya sebagai tukang sapu jalan. Sesekali kembali kutimpali guna membesarkan hatinya, jika kerja sapu jalan juga menyehatkan badan.
Wanita paruh baya ini kutemui ketika kami sama – sama sedang berada disekolahan. Aku yang memang setiap hari menjemput anak – anak  pulang sekolah, sementara sang ibu tersebut datang kesekolah karena akan ada imunisasi lanjutan bagi yang belum diimunisasi.
Aku kemudian berpikir, apa yang akan terjadi dengan masa depannya nanti. Memiliki orang tua berpendidikan rendah ditambah pula tak ada teguran keras guna menghentikan kebiasaannya kewarnet. Beberapa hari lalu, ada sebuah warnet tak jauh dari tempat tinggalku di gerbek SATPOL PP karena tercium prostitusi pelajar.
Aku, dan Ibu tadi mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama menyekolahkan anak-anak kami di sekolah negeri. Sekolah milik pemerintah dan gratis.

Bersambung .. lg mentok ide

You May Also Like

6 komentar

  1. Iya Uni. Sekarang warnet dipakai untuk gameonline. Anehnya saya pernah lihat ibu-ibu yang malah ngantar anaknya ke warnet untuk main gameonline. Sementara di tempat lainnya ada warnet yang buka sampai malam dan jadi tempat nongkrong hingga warga setempat merasa terganggu..

    ReplyDelete
  2. Ini gak bagus banget warnet buat game online. Di depan rumah ada nih, kadang pada bolos sekolah buat main ke warnet. Yampuun bikin pusing karena berisik, ganggu banget kadang tuh. Hmm

    ReplyDelete
  3. Orang tua yang paling berperan di sini, kita juga ga bisa maksa warnet plus game online dibubarkan karena susah cari buktinya supaya mereka bubar..sementara anak-anak mau main di mana juga karena di kota udah ga ada lahan, main depan komplek ada yang komplen, berissikk katanya. Duh kasian banget

    ReplyDelete
  4. loh kok mandeg mba ceritanya. padahal penasaran trus anaknya gimana. apakah doa si ibu terkabul

    ReplyDelete
  5. Warnet dikomplek aku udah didemo warga, Un. Gegara banyak anak sekolah yang bolos malah nongki di warnet.

    ReplyDelete
  6. Bener Uni.. miris rasanya sekarang menjamur warnet-warnet yang buka tanpa menyaring umur anak-anak. Sehingga membuat anak-anak pada kecanduan games online. Tantangan luar biasa untuk generasi penerus bangsa apabila tidak disikapi dengan hati-hati dan smart.

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungannya