Tentang Jerawat dan Desa Seribu Kenangan

by - September 12, 2018



Jerawat Kualat dan Senyum Jahat
Jerawat,
Kau Sungguh Kualat
Tumbuh dipantat
Sangatlah sedap

“Owhh jadi kamu menyindir Saya”
 Gdebruaaakkk, hardikan itu nyaring terdengar, amarahnya memuncak. Aku tak mampu berkata, hanya bisa menundukkan kepala sambil mengutuk dalam hati, “mengapa Aku punya ide sekonyol itu mengarang puisi jerawat”. Sang senior bukan menyuruh Aku untuk menjauh, dia malah memanggil senior lain dan Aku disuruh membacakan lagi puisi sambil berdiri diatas meja. Aula yang sedari tadi bising dan ribut, tetiba hening. Kembali Aku berpuis, semua tergelak tawa, menertawai Aku yang sedang menjadi badut dadakan.  “Uraaang, caliaklah, Adiakko menyindir Ambo”  teriak sang Senior itu lagi sambil  menunjukkan jerawat batu diwajahnya, kemudian tertawa lebar disusul  gelak tawa senior-senior lain.
                Begitulah kesan pertamaku menempati asrama ini. Dimana Aku mesti melalui satu minggu masa perkenalan siswi asrama (MAPERSA), yang mengharuskan kami penghuni asrama baru meminta tanda tangan seluruh senior. Cerita naas soal jerawat bermula ketika mataku tertuju pada salah seorang senior dari kelas dua, berwajah  manis, mata bulat serta hidung mancung. Balutan jilbab lebar berwarna hijau laut, menambah aksen ramah dirinya. Aku menghampirinya kemudian berkenalan seraya meminta untuk berkenalan pastinya demi mendapatkan tanda tangan. Kemudian Ia memintaku untuk membaca  puisi, sebagai syarat mendapatkan tanda tangannya.  Manalah Aku hafal puisi, entah dapat ilham dari mana, kukarang puisi jerawat malam itu. Belum cukup puas mendengar Aku berpuisi, Kulihat Ia tersenyum jahat, kemudian  mengoperku kepada seorang Uni yang lebih senior, maka tragedi jerawatpun bermula.  
Tahukah apa yang Aku rasa, selama seminggu MAPERSA.?   Aku menjadi bulan-bulanan para senior lantaran puisi jerawat.  Hingga ketika Abang yang sedang kuliah di Universitas Andalas datang menjengguk, Aku tidak bisa lagi berkata-kata, kutumpahkan segala sedu sedan dihati. Aku menangis sesenggukan. Butuh waktu dua jam untuk meredakan tangisku, hingga semuanya jadi terasa lega.  Kehidupan diasrama memang penuh dengan makna, suka  maupun duka. Kesan pertama, terkadang memang tidak selalu harus manis. Manis pahitnya ku telan sendiri, Aku tak bisa mengadu, toh keinginan untuk bersekolah dengan sekolah berasrama adalah murni atas kehendak Aku sendiri. Ah.. seandainya dulu ada instagram, mungkin Aku sudah curhat lebay di instastory. Atau bikin hastag #SeniorGalaxs biar jadi tranding topic.
Hari-hari berlalu, dan aku mulai bisa beradaptasi. Mempunyai teman yang senasip sepenanggungan. Mengapa ku katakan begitu, sebab MAPERSA hanyalah awal dari OSPEK yang sebenarnya. Karena kami siswa kelas satu mesti menghadapi senior berlapis yaitu dari kelas dua dan kelas tiga. Apalagi ada undang-undang tidak tertulis “senior selalu benar dan jika senior bersalah maka kembali kepasal satu” terus berlaku.  Maka lengkaplah penderitaan kami.

Desa Seribu Kenangan

 Aku adalah seorang remaja tanggung yang berasal dari pulau Bintan Kepulauan Riau, merantau jauh demi menuntut Ilmu Agama pada sebuah sekolah Madrasah Aliyah Program Khusus yang terletak didesa Koto Baru Padang Panjang. Sebuah desa ditepi jalan lintas Sumatera dibawah dua kaki gunung Merapi dan Singgalang.  Di Desa itulah titik awal hijrahku. Aku baru mengerti batasan aurat yang syar’i, mana yang boleh tampak mana yang tidak boleh. Juga batasan pergaulan dengan lawan jenis, serta petuah haramnya pacaran dan wajibnya menjaga pandangan. Atas kesadaran sendiri Aku kirmkan pula surat PHK (Pemutusan Hubungan Kekasih) untuk pacarku ditsanawiyah. Ku kirimkan juga surat kepada Ibu, bercerita tentang sekolahku serta permohonan maaf atas kenakalanku sebelumnya. Aku belajar ilmu agama, mempelajari kitab kuning, tulisan Arab yang tidak berbaris juga menghapal Hadist Arbain. Baru ku tahu artinya ukhwah, lagu nasyid serta majalah Islami seperti sabili, Annida, tarbawi.

Aku bahagia dan bangga bisa bersekolah disekolahan itu. Bahagianya adalah masa-masa remajaku kulalui dengan semangat menuntut ilmu, apalagi kelas kami dipisah antara siswa putra dan putri. Kelas putri jauh dibawah belakang asrama. Didepan kelasku tampak pemandangan indah gunung Singgalang serta hamparan ladang wortel. Hawa sejuknya membuat hati  terasa tenang. Jika sedang jenuh melihat senior, Aku sering duduk-duduk di tangga dekat tabek, merenung sambil menikmati pemandangan Gunung Singgalang. Seringkali setiap panen tiba, kami turun keladang untuk membeli wortel dimakan mentah-mentah seperti kelinci. Jadi bagiku, cukup berimbanglah antara kekejaman senior dengan indahnya lukisan alam yang ada disekolahku.

Kini belasan tahun telah berlalu, namun kenangan akan asrama, gunung, sawah ladang wortel selalu tergiang ingatan. Bagaimana bisa Aku lupakan semua kenangan tentang asrama dan segala suka dan dukanya apalagi tentang puisi jerawat, serta lukisan alam yang sangat menakjubkan. Menatap Gunung Merapi yang berdiri gagah didepan gerbang sekolah, udara sejuk dan pemandangan gunung Singgalang dibelakang asrama, dingin penuh mesteri. Sungguh tak mampu kulukiskan dengan kata-kata.


Foto-foto kenangan diasrama masih kusimpan rapi.


Kelak ketika Aku berkesempatan mengunjungi sekolahku membawa serta kedua pasang malaikat kecilku. Aku ingin mengabadikan segala kisah dengan foto-foto disetiap sudut kenangannya. Tentunya menggunakan kamera smartphone yang mempuni, karena setiap sudut adalah kenangan.  Gunung, hamparan sawah dan derasnya air talago menyejukkan kalbu, dan sayang jika tidak di abadikanan tanpa jepretan. Tentunya mesti dengan smartphone yang kapasitas  memorynya besar, layarnya yang luas dan hasil gambarnya yang jernih.   Maka Aku mulai jatuh hati dengan smartphone HUAWEI nova 3i.

Lalu apasih keunggulan dari smaprtphone HUAWEI nova 3i, sini Aku bisikkin :

Pertama : Modelnya keren dan kekinian
Gambar : website huawei.com

Huaweinova 3i menyediakan model dua warna yang manarik yaitu : Black dan Iris Purple. Kemudian Layarnya 6,3  inchi FHD (2340 x1080) memberikan pemandangan yang luas untuk hasil yang memuaskan. Tentulah kan kita Aku suka memoret pemandangan alam.

Kedua : Memiliki Empat Kamera.
Gambar : website huawei.com

Jadi Huawei nova 3i  punya  empat kamera AI 24 MP + 2 MP di bagian depan dan 16 MP + 2 MP di belakang, Gunanya agar  foto yang  dihasilkan mengesankan dengan kejernihan yang tinggi. Kemudian dua kamera depannya dilengkapi dengan  teknologi AI scenery recognition yang kuat*. Agar ketika Kamu Selfi, gambar yang di ambil lebih alami dan natural.

Ketiga :  Memiliki Konektivitas Yang Kuat dengan AI
Gambar : website huawei.com

Dengan didukung teknologi AI yang dapat menon-aktivkan suasana berisik, pangilan bervolume rendah dapat ditingkatkan sehingga percakapan menjadi jelas dan berkualitas tinggi. Disamping itu juga dapat meningkatkan kinerja walau berada dibawah terowongan.

Kuy, dari semua keunggulan yang Aku sebutin tadi, yakin nggak mau segera ganti hape. Kalau Aku sih Iyess #2018 Ganti Smartphone

Tulisan ini diikut sertakan dalam giveaway di blog nurulnoe.com






You May Also Like

11 komentar

  1. Baguus mba ceritanya, puisi jerawatnya banyol banget pantesan jadi bahan bully-an hehe. Jempol ceritanya mba 👍🏻

    ReplyDelete
  2. Uni hehe cerita seruu, sudah suka berpuisi dari dulu ya rupanya. Sabili dan Annida juga aku suka. Sukses ya semoga sukses lombanya

    ReplyDelete
  3. Uni hehe cerita seruu, sudah suka berpuisi dari dulu ya rupanya. Sabili dan Annida juga aku suka. Sukses ya semoga sukses lombanya

    ReplyDelete
  4. Bagus ceritanya Uni. Saya selalu senang cerita-cerita di asrama. Kalau bisa ngulang, pengen juga sekolah boarding. Sukses ya Uni..

    ReplyDelete
  5. Wah..ini cerita nyata to. Berasa bisa membayangkan suasananya krn deskripsinya jelas banget

    ReplyDelete
  6. Kebayang itu sejuk udaranya ya uni. Sayur mayur segar dan murah. *emak-emak banget.

    ReplyDelete
  7. Rindu dengan saat itu....

    ReplyDelete
  8. Jerawat memang bikin gawat yo yu.....dr jerawat bisa promo hp, good idea

    ReplyDelete
  9. Seru banget ya uni, kisa remaja nya, apalagi saat proses hijrah.

    ReplyDelete
  10. Jadi kangeennn masa2 itu...
    Miss u all😊😅

    ReplyDelete
  11. smpi skrg selalu bangga jadi alumni mapk

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungannya