Kemudahan Yang Terkadang Juga Menyusahkan
Belasan tahun
lalu, untuk pertama kalinya, Saya bersekolah dan tinggal diasrama. Di antar
Ayah, kami berangkat dari Kota Tanjungpinang menuju Padang Panjang Sumatera
Barat. Dahulu karena harga tiket pesawat masih tinggi, Kami mesti menempuh perjalanan laut dan darat.
Naik kapal fery ke Selat panjang, kemudian berganti kapal kayu ditempuh dalam
waktu 12 jam menyusuri sungai Siak menuju Kota Pekanbaru. Tiba di Kota Pekanbaru, perjalanan kami lanjutkan dengan menggunakan bus antar provinsi menuju
Padang Panjang Sumatera Barat. Jauhnya perjalanan dan banyaknya transportasi
yang mesti dinaiki, oleh Ibu, saya dibuatkan buntalan dari kain untuk
meletakkan uang yang nanti disematkan kedalam baju. Tujuannya agar uang tidak
hilang atau dicuri orang, sebab saat itu saya belum punya ATM. Jadi , semua
uang untuk sekolah harus dibawa.
Zaman
berganti, kini kita tidak perlu membawa banyak uang didalam dompet. Ada ATM yang
bisa ditarik dimana saja dan kapan saja. Sejak meliput secara online seminar
SELISIK STTP Bandung dengan tema”Revolusi Industri 4.0” saya jadi kenal dengan istilah tersebut, berikut tahapan-tahapan
industry yang tanpa kita sadari, kita telah dimanjakan dengan kecanggihan
teknologi bernama internet. Contoh kecilnya saja adanya ATM, mobile dan net banking, serta toko online maupun e-comerce, membuat kita bisa
membeli yang kita perlukan tanpa harus keluar rumah. Ditambah lagi adanya gofood maka lengkaplah semua kemudahan
dihadapan kita. Tinggal pesan menu yang diinginkan, maka driver gojek akan
senang mengantarkan pesanan. Apalagi jika kita menggunakan fasilitas Go-pay
(uang elektronik), tentu akan banyak potongan-potongan harga, dan senang dong
belanja banyak diskonnya.
Kehidupan saat ini tak lapas dari urusan kartu ini, kartu itu yang
semuanya cukup memudahkan aktivitas manusia dalam bertransaksi. Maka bukalah
dompet Anda, hitung lembar uangnya, apa lebih banyak kartu atau uang dalam
dompet. Walau bagaimanapun, yang alat yang di ciptakan manusia, tetap juga
kadang terjadi kesalahan yang buat dan
bisa jadi fatal bagi penggunanya.
Disini saya akan tulis rangkaian pengalaman tentang ATM yang cukup bikin saja sedikit repot :
Pertama : Tarik Uang di ATM, Uangnya tidak
keluar, tapi saldo terpotong.
Panik, itu ekspresi saya kala itu, Udah janjian sama Adam buat belanja diswalayan. Pas narik uang di ATM, uangnya ngga keluar. Telpon Ke Bank, katanya suruh tarik di ATM sesuai bank tersebut . Jadi terpaksa saya harus pergi ke bank terlebih dahulu.
Begitu juga
dengan suami yang sedang diluarkota, karena semua rekening atas namanya, tetiba
suami nelpon suruh saya telpon BANK,
narik uang di ATM B*A, uangnya tidak keluar saldo terpotong. Saya telpon
ke bank, ada masalah pada system dan pengembalian dananya maksimal dalam 7
hari. Ribet pasti dong, apalagi jika sedang tidak ada uang ditangan.
Kedua : Kartu ATM ditelan mesin.
Niat hati mau belanja, lagi-lagi masukkan ATM. Di pencet-pencet kok uangnya tak keluar, masukkan kartu lagi sampai kartunya ketelan. Balik kanan, ngga jadi belanja gigit jari lagi. Telpon ke Bank ambil uangnya manual.
Ketiga : Nah, ini yang lumayan bikin panik. Transfer uang, uang tidak terkirim saldo terpotong.
Ini kejadiannya baru kemarin, Suami lagi diluar kota, dan minta tolong transferkan uang. “Saya bilang nanti agak malam lah, nunggu anak-anak sudah tidur. Jadi malam itu,saya mau transfer uang ke rekening yang biasa saya gunakan buat transfer kemana-mana. Uang saya di Bank A,saya transfer ke rekening saya di Bank B, dengan mobile banking. Hampir tengah malam saya transfer, saat mau tekan kirim, muncul tulisan koneksi internet error.saya ulangi lagi, tiba-tiba muncul Saldo Anda tidak mencukupi. Kaget dong, padahal uang yang saya transfer nominalnya 6 digit. Buru – buru saya chek rekening B, saldo masih tetap segitu, tidak ada penambahan.
Bingung, uangnya
lari kemana. Mana saya juga harus transfer ke suami, hati saya nggak tenang
malam itu, telpon suami, katanya coba besok urus ke Bank. Maka keesokkan hari,
pergilah saya ke bank ketemu CSnya saya pikir, uang saya bisa kembali kerekening
hari itu juga.
Mbak CSpun
berkata
“Ibu kami buatkan dulu laporannya, karena ibu transfer beda bank, kami mesti memastikan uangnya ada dimana dan ini memakan waktu maksimal 14 hari, jika uang tersebut belum masuk ke saldo rekening Ibu bisa datang kembali”
“Ibu kami buatkan dulu laporannya, karena ibu transfer beda bank, kami mesti memastikan uangnya ada dimana dan ini memakan waktu maksimal 14 hari, jika uang tersebut belum masuk ke saldo rekening Ibu bisa datang kembali”
“Apa 14
hari….???
Nah, tidak
kebayangkan ribet jadinya, maka Saya
balik kanan. Sepanjang perjalanan saya jadi pikir, ribetnya punya uang tapi
tidak sulit untuk ditarik. Lebih baik tarik dan transfer manual saja. Biarlah
agak sedikti merepotkan. Jika begini kejadiannya tentu akan kelimpungan jadinya.
3 komentar
Iya Uni, tak ada yang sempurna ya. Ada kekurangan juga ada kelebihannya.
ReplyDeleteIya Uni, memang ada plus minusnya. Contoh lain, sekarang hampir semua pembayaran lewat online. Misal membayar rek apa gitu di hari terakhir. Pas saat itu jaringan internet off. Akibatnya bisa diputus layanannya..
ReplyDeletebetul banget mba, kadang di Bank suka merepotkan kaya gitu ya? Duh untung pas saya kuliah permasalahannya gak sampai separah ini, paling kartu ATM expired aja kudu diganti, wkwk. Makasih ya mba sharingnya, biar lebih hati-hati lagi untuk transfer nih.
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya