KUNCI
Images : Google |
Suatu ketika
di sebuah negeri tinggalah seorag tukang kunci yang mahir. Namanya terkenal
hingga kepenjuru negeri. Banyak orang yang datang kepadanya dan mengakui
kemampuannya membuat anak kunci. Tak ada lubang pintu ataupun gembok yang tak
dapat di bukanya. Tak ada ikatan yang dapat di tembusnya. Segala macam kunci
mampu dibuatnya. Tak heran, setiap hari rumahnya selalu di penuhi oleh
orang-orang yang meminta bantuannya untuk membuat anak kunci.
Sayang, lambat
laun kemasyurannya itu membuatnya sombong, Setiap kali ia berhasil membuka
kunci yang tertutup, ia selalu sesumbar, “lihatlah aku, tak ada satupun kunci
yang tak dapat kubuka. Anak kunci
buatanku paling hebat dan tak ada yang menandinginya!” Tangannya mengangkat
tinggi-tinggi serenceng anak kunci yang terikat pada gelang-gelang besi.
Gemerincing besiberadu terdengar di sela-sela tawa si Tukang Kunci.”Akulah siu
Raja KUnci …”
Musim terlah
berubah, waktu telah berganti, namun kesombongan itu yang sering di pamerkannya
semakin menjadi-jadi. Walaupun mengakui kehebatannya, tapi orang-orang tidak
suka dengan kesombongan yang sering di pamerkannya. Bahkan kini si tukangkunci
itu semakin jumawa. Ia mulai mengaggap dirinya tukang kunci paling hebat
seluruh dunia. “Ayo … ayo … siapa lagi yang butuh bantuanku. Tak ada lubang
kunci yangtak dapat ku tembus. Tak ada rantai yang tak dapat ku lepaskan,”
ujarnya menepuk dada.
Kesombongan
memang tak akan abadi. Suatu ketika seorang kakek tua datang ketempat sang
tukang kunci. “Apakah kamu mampu membuatkan kunci untukku”.
“Ya, Aku bisa
membuat kunci apa saja, kunci apapun yang kau butuhkan,” Ujar si tukang kunci.
“Benarkan
demikian?, kalau begitu buatkan aku kunci kebahagiaan,” Ucap si kakek tua itu
perlahan. “Bukankah kamu si Raja kunci, yang mampu membuat kunci apapun? Penuhilah
pesananku. Tiga bulan lagi aku akan kembali.” Kakek tua itu meninggalkan tukang
kunci yang masih kebingungan. Walaupun begiti, si Tukang Kunci masih saja tetap
sombong.
“Ah, itu
pekerjaan mudah. Akan ku penuhi pesanan itu segera.” Lalu diambilnya
logam-logam terbaik yang di milikinya. “Dengan baja dan emas ini, Kunci
kebahagiaan itu pasti akan ku buat. Kakek itu akan puas dengan pekerjaankun.
Lihatlah logam perak yang kupunya, ulir-ulirnya kujamin akan mampu membuka
kunci apapun.’ Si Tukang kunci bekerja keras. Dibuatnya anak kunci yang
terindah dan termahal yang mampu di buatnya. Ia tertantang untuk membuktikan
kemampuannya, kepada kakek tua tadi.
Tiga bula
berlalu, tibalah saat itu. Sang kakek tua datang. “Anak kunci pesananmu telah
kubuat, cobalah pilih mana yang sesuai.” Tukang kunci itu menyodorkan beberapa
anak kunci. Ada yang terbuat dari emas, baja, perak, dan campuran tembaga.
Semua tampak indah dan gemerlap. Gagang dan ujungnya pun disusun dengan cermat.
Ulir-ulirnya tampak indah, berpikir, membuat lekuku-lekuk yang rumit. Namun si
kakek tua tetap menggelang. Tukang kunci merasa gagal.
“Ketahuilah,
di dunia ini ada satu tempat yang tak berpintu. Tempat itu Tempat itu juga tak memiliki ruang.
Kedudukannya juga tak melingkupi sesuatu. Ia juga tak memiliki sekat- sekat
yang terbagi-bagi.” Pertapa itu beranjak duduk. Tukang kunci mengikuti. “Karena
tak berpintu, maka tempat itu juga tak memerlukan anak-anak kunci. Maka, tempat
itu dinamakan kebahagiaan. Jika kamu ingin menemukannya, carilah di dalam
hatimu. Ia kadang tak memerlukan emas, perak
dan tembaga karena ia ada dalam setiap sisi-sisi jiwa.”
Teman, saya
percaya, kita menginginkan kebahagiaan. Sebagiab dari kita mencarinya dengan
menelisik setiap inchi jalan kehidupan. Kita menyusurinya seakan kebahagiaan
itu adalah suatu tempat yang jauh. Kita kerap berusaha mendapatkannya seakan
kebahagiaan itu menempati suatu ruang tertentu. Namun, kita keliru dan tak
menemukan apa-apa. Kita mengaggap kebagiaan irtu merupakan rangkaian emas, perak
dan tembaga, dan berupa materi. Namun ketahuilah kawan, bahwa kebahagiaann itu
hanyalah ada di dalam hati kita.
Tanjungpinang,
19 Ramadhan 1438 H/ 14 juni 2017
Disudur
dari buku “Kekuatan Cinta” Penulis Irfan Toni Herlambang
1 komentar
Kereennn
ReplyDeleteyup, bahagia hanya ada dalam diri sendiri
Terima Kasih Atas Kunjungannya