LATE POST 13 April 2016
Ngap ngap, alhamdulillah..
akhirnya kami mendarat juga dengan selamat di Bandara internasional
Minangkabau, tanpa menunggu lama, setelah antrian bagasi, kami bergegas keluar
bandara dan langsung mencari taxi menuju kediaman adik ipar yang telah menunggu
dari tadi di durian Taruang arah ke Kampus Unand Rumahnya, bermalam disana satu
malam melepas penat yang tersisa.
Awal nya bersama suami kami
berencana untuk berangkat langsung ke Kampung Buya di Solok Selatan, sebab
mertua telah menunggu, namun pendapat dari adik ipar alangkah bagusnya
perjalanan di lakukan ba’da subuh sebab pada saat itu truk – truk besar sedang
beristirahat. Adapun rute yang akan kami lewati adalah Sitijau Lawik, Alahan Panjang (kebun The) dan
cubadak. Sitinjau Lawik adalah jalanan mendaki, bertikungan
tajam, diapit oleh tebing dan jurang, yang menghubungkan antara kota Padang dan
Kabupaten Solok dimana jalan tersebut termasuk dalam jalan raya lintas Sumatera yang terbentang dari utara (Kota
Banda Aceh) ke selatan (Pelabuhan Bakaheuni provinsi Lampung) menuju Jakarta. Dan
Kota Padang termasuk dalam jalur kota lintas Sumatera. Di Pastikan akan ramai
truk – truk besar pengangkut barang melewati jalur tersebut.
Pagipun beranjak, akibat keletihan
selama perjalanan semalaman, hampir saja kami terlambat untuk berangkat setelah
subuh. Selesai mengurus segala keperluan memandikan anak-anak dan lainnya,
akhriya tepat pukul 6.30 pagi kami berangkat dengan menyewa mobil avanza hitam.
Saya bersama ketiga anak, beserta adik ipar bersama anaknya yang berumur 1
tahun lebih dan adik ipar yang paling kecil juga turut menyertai kami menuju
solok selatan dan yang menjadi supir adalah buyanya anak-anak.