Nana Mortier, Alumni Sastra Inggris yang Tetap Produktif Meski di Rumah.
IG @nanamortier |
Menjadi wanita karier adalah
impian bagi semua wanita. Berblazer rapi setiap pagi menuju kantor dan
berjibaku dengan pekerjaan dan rutinitas kantor tentu suatu yang menyenangkan..
Terlebih lagi pekerjaan itu sesuai dengan passion serta sesuai dengan bidang
keilmuan yang dimiliki. Namun nyatanya, kenyataan selalu tak sesuai harapan.
Idealisme masa muda terbentur dengan realita. Kodratnya kenyamanan seorang Ibu
adalah ketika berada dekat dengan sibuah
hati.
Seperti
yang di alami Molina Sari atau yang lebih dikenal sebagai Nana Mortier.Bukan hal
yang mudah memutuskan untuk risegn dari
pekerjaan, setelah enam tahun bekerja di Bank Syariah Mandiri cabang Pekanbaru
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala KLS Kantor Layanan Syariah. Saat itu
putri kedua yang lagi berusia 11 bulan tengah berjuang melawan penyakit muntaber dan dirawat dirumah sakit selama 6 hari. Naluri sebagai seorang ibu yang membuatnya mengambil
keputusan untuk berhenti dari pekerjaan yang sangat menjanjikan. Setelah risegn
kemudian beliau mengikuti suami yang bekerja pada bank pemerintah dan di
tempatkan di pulau Daboo Singkep, salah satu Kabupaten di provinsi Kepulauan
Riau.
Koleksi Foto @Nana Mortier |
Tinggal di pulau dengan minimnya akses transportasi lantas tak membuat Nana Mortier patah arang. Melalui bisnis Suplemen Kesehatan herbalife yang telah dirintisnya saat masih bekerja, beliau masih tetap menjalankan usahanya sehingga berkesempatan mengunjungi Macau dan Thailand. Tahun 2015 sang suami dipindah tugaskan ke Kota Tanjungpinang dan kedua putrinya sudah mulai sekolah di SD IT As Sakinah. Sebagai seorang Ibu rumah tangga, Kak Nana begitu sapaan akrabnya, rutin membuat menu bekal sekolah serta cemilan lain kemudian di unggah di facebook dan instagram. Kreasi bekal sekolah dan cemilan yang unik dipadu dengan teknik pengambilan foto yang tepat mengundang setiap mata yang melihat ingin menikmati cemilan tersebut. Hingga order cemilan mulai berdatangan.
Kolek foto Endors IG @Nana Mortier |
Disamping
aneka cake, cemilan rutin yang setiap hari dibuat untuk dijualkan disekolah
anak-anaknya adalah DingDot atau puding sedot. Kedua putrinyapun juga dengan senang
hati, tanpa rasa gengsi menjualkan dingdot ini kepada teman-teman dan guru disekolah. Beliau
menyadari akan banyak manfaat anak diajari berjualan sedari dini diantaranya : melatih
kemandirian, berhitung dan kemampuan komunikasi untuk melobi pembeli. Banyak kesan
yang saya tangkap dari perempuan berusia 38 tahun ini, bahwa jika melakukan
sesuatu harus tekun jangan setengah hati, ilmu bisa dicari dimana saja, namun
yang sulit adalah menjaga ketekunan.
Adalah
sebuah anggapan yang salah jika ada yang mengatakan buat apa perempuan sekolah
tinggi karena pada akhirnya akan mengurusi dapur. Yess, perempuan memang nantinya bakal ngurusin dapur, tetapi tetap harus
mengeyam pendiidikan setinggi-tingginya, bukan untuk mengejar karier selangit, karena dengan pendidikan yang
dimiliki dia akan menjadi madrasah bagi anak-anaknya serta tetap produktif
walaupun hanya dari rumah karena perempuan butuh yang namanya aktualisasi diri. Jika ingin melihat koleksi fhoto dari kak Nana ini dan berminat untuk endors bisa cek di IG nya @nanamortier
39 komentar
trimakasih karena telah berkomentar di blog ini
ReplyDeleteMemang sebagai wanita memang hrs bijak dalam memutuskan memilih karier dan rumah tangga. Keputusan yg diambil tentu dengan pertimbangan yang matang. Jadi ibu rumah tangga bukan berarti tidak bisa berkarir
ReplyDeleteWah inspiratif sekali, jadi pengen belajar fotografi nich sama mba Ana. Makasih mba Rahayu
ReplyDeletememginspirasi semua perempuan agar bisa produktif walaupun diam dirumah.
ReplyDeleteHebat, jadi pingin kenal lebih dekat dengan mbak Nana.
ReplyDeleteWhuaa mba Nana sangat menginspirasi terutama buat para ibu yang mendedikasikan dirinya di rumah.
ReplyDeletePantesan foto2nya keren banget... juaraaa
ReplyDeleteYes, setuju mbak. Pendidikan tinggi karena bekal untuk menjadi ibu, madrosah pertama bagi anaknya.
ReplyDeleteUntung enggak di Jogja, kalo di Jogja saya bisa tambah genfut pesan makanan terus. Ibu yang keren
ReplyDeleteKeren sekali ...sukses buat mba nana
ReplyDeleteSangat inspiratif. semua wanita bisa produktif meskipun dari rumah saja
ReplyDeleteInspiratif ya.jaman skrg banyak sarana aktualisasi diri untuk wanita. Jadi gak harus kerja kantoran. Hehe
ReplyDeleteBetul dimana pun wanita berada memang harus menginspirasi... Keren
ReplyDeleteVery inspiring. Wanita harus kuat, wanita harus pintar, dan wanita juga tak boleh meyerah dengan keadaan.
ReplyDeleteSangat menginspirasi perempuan Indonesia. Maju terus mba Nana..
ReplyDeleteIsh ish.. Menggiurkan sekali kue-kuenya :)
ReplyDeleteSelalu salut dengan ibu-ibu yang pinter cooking and baking apalagi kalau bisa sampai menjadikannya bisnis.
ReplyDeletejadi malu ni dg kak nana...kteatif dan tekun.bs ngk ya....he.slm sm kak nana ni
ReplyDeleteMasyaAllah, produknya bikin ngiler semua.. 😍😍😍
ReplyDeleteSalut buat Mbak Nana Mortier! Inspiratif kisahnya...Siapa yang bersungguh-sungguh memang akan berhasil!
ReplyDeleteKuenya bikin saya gagal fokus Mbak Rahayu..kwkwkw:D Enak banget ituuu
Multi talented sekali ya beliau.. kereeen. Pengen kenalan deh jadinya biar tertular aura positifnya.
ReplyDeleteBener kata pepatah, jangan sepelekan kekuatan wanita.
ReplyDeleteMasya Allah hebat! para perempuan ditakdirkan hebat bila ia bisa mengeksplor dirinya..
ReplyDeleteThe Power of Emak-emaks. Wanita itu memang raganya lemah, tapi jiwanya yang bikin kuat.
ReplyDeleteSaya kok malah tertarik belajar fotonya
ReplyDeleteParagraf pertama, mewakili saya bangeeet, hehe...
ReplyDeleteKisahnya inspiratif dan menambah wawasan saya yang mau resign juga.
ReplyDeleteInspiratif. Lulusan Sastra inggris biasanya nyasar jadi guru atau bekerja di bank. Jadi pengusaha rumahan ternyata ada juga.
ReplyDeleteWaw ceritanya bisa menginspirasi para wanita ya, bun. Saya juga memutuskan berhenti ngajar untuk memprioritaskan anak dulu. Ttpi nanti ada waktunya untuk kembali terjun mengajar ��
ReplyDeleteYa ampuunn, jadi pengen nyoba Dingdot
ReplyDeleteDing dotnya euyyy :*
ReplyDeleteKeren nih mba Nana, Masya Allah...salut kak...
ReplyDeleteMbak Nana inspiring banget, semoga banyak entrepreneurs di Indonesia yang sukses
ReplyDeletePendidikan tinggi sangat dibutuhkan oleh perempuan. Apalagi untuk mengasuh anak-anak mereka. Beda, loh, pengasuhan anak oleh ibu yang berpendidikan dengan yang tidak mengenyam sekolah tinggi.
ReplyDeleteBuktinya Mbak Nana bisa tetap produktif meski sambil mengasuh anaknya. Cerdas, kan?
benar mbak, mbak nurul juga oke.. :-) emak emak di insdiscrip juga selalu menginspirasi
Deleteperempuan memang harus menuntut ilmu setinngi nya..
Terus berkarya kak nana, juga buat ayu..udah jarang ketemu ya kita...bagaimana sekolah yg dirintis?? Semoga sukses selalu
ReplyDeletehe he he iya.. ini dian yang mana ya :-)
DeleteMasyaAllah, turut berbangga karena pernah berteman dan sekampus sama Nana Molina. Benar2 wanita multi talenta sangat inspiratif. Keren juga tulisannya mba Rahayu.
ReplyDeleteMasyaaAllah...inspiring. barokallahu fiik kk nana
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya