Mengejar Keberkahan Allah Dari Walimatul Ursy

by - November 11, 2017

dokumen pribadi
Dua hari lalu, saya menghadiri pernikahan anak dari seorang teman yang saya kenal sejak beberapa tahun lalu. Ummi begitu sapaan akrab beliau menikahkan putrinya seorang penghapal Qur’an dengan laki-laki sederhana. Mereka berjodoh tanpa melalui proses pacaran apalagi moment sesi prawedding. Karena tanggung jawab seorang ayahlah yang harus mencarikan laki-laki sholeh sebagai imam untuk putrinya. Awal perkenalan adalah ketika sang ayah pergi keluar dakwah selama 40 hari bersama beberapa orang termasuk seorang pemuda yang lurus hati. Melihat interkasi, mualamah dan akhlak selama keluar dakwah, sang ayahpun  jatuh hati dan berniat menikahkan putrinya dengan pemuda tersebut. Gayungpun bersambut, tawaran itu diterima dengan tangan terbuka oleh keluarga laki-laki Mereka hanya bertemu dua kali saat ta’aruf dan ketika pengarahan di kantor urusan agama.
Undangan tersebut sengaja diantarkan langsung kerumah oleh umi dan putrinya, disamping silaturahmi karena kami juga telah lama tidak bertemu. Biasanya saya jarang sekali menghadiri undangan penikahan, kecuali jika bukan kerabat dekat, ataupun tetangga sekitar. Memang dalam Islam kita diwajibkan memenuhi undangan, namun ada ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi jika dalam acara walimatur ursy tersebut diantaranya  tidak terdapat kemungkaran seperti : musik dan joget, minuman khamr, tidak menutup aurat. Jika dalam hal ini kita tidak mampu mengubahnya maka kewajiban memenuhi undangan gugur, begitu mayorotis pendapat ulama. Namun, jika pun saya harus menghadiri undang tersebut. Maka saya lebih memilih datang pada acara ijab qabul atau di sore hari setelah musik-musik di hentikan. Pada undangan kali ini saya memang sudah ngingatin suami jauh – jauh hari untuk mengantarkan saya datang ke resepsi walmatur ursy ini.
Gerimis di siang hari  kami tempuh agar bisa menghadiri undangan tersebut. Seumur hidup saya baru kali ini saya menghadiri undangan walimatur ursy yang islamy, dimana hanya lantunan shalawat yang mengiringi acara ini. Sang mempelai wanta menutup aurat dengan menggunakan cadar dan duduk di dalam rumah untuk menerima tamu wanita, sementara mempelai laki-laki bersorban dan bergamis putih duduk di depan rumah didampingi ayah dan ayah mertuanya untuk menerima tamu laki-laki. Sehingga tiada bersentuhan antara lak-laki dan perempuan. Tamu undangan juga dipisah. Untuk tamu undangan wanita disediakan ruangan khusus yang tertutup untuk bersantap hidangan, sementara tamu laki-laki tetap disediakan tenda di luar.
               
Pernikahannya sedehana namun terasa keberkahan didalamnya. Rasululah menganjurkan untuk mengadakan waliamtur ury walaupun hanya dengan seokor kambing. Ya pesta pernikahan atau walimatur ursy tetap mesti dilaksanakan, walaupun dalam kesederhanaan. Namun fenomena yang terjadi di masyarakat kita terkadang niat mulia pernikahan dirusak oleh acara-acara hiburan yang tidak bermanfaat. Bahkan tidak jarang mengundang biudan untuk bernyanyi dan berjoget hingga malam hari. Saya teringat betul ketika kuliah, setiap ada acara pernikahan pasti ada orgen dengan loadspekers yang keras. Terkadang suara nyanyian orgen tunggal hingga sampai tengah malam. Tentulah sangat menggangu tetangga sekitar, termasuk kami anak-anak kost yang hendak belajar.
Kemudian pengantin yang bersanding seharian dengan makeup yang tebal. Tak jarang perias pengantin memaksa pengantin perempuan untuk mencukur alis yang jelas-jelas perbuatan itu di laknat. Senior saya dikampus, saya lihat sendiri beliau menangis selama acara resepsi karena di larang sholat oleh perias pengantin, di bujuk – bujuk oleh ibunya, karena jika sholat tentulah make up tebal itu akan luntur dan harus di rias ulang. Adapula mereka yang menjamak sholatnya, karena kesibukan mengurus tamu undangan dan resepsi. Fenomena yang menggelitik namun juga mengiris hati.
                Tak banyak orang yang bisa berbuat sepert itu dengan melaksanakn pesta pernikahan secara islamy. Terkadang mereka yang sudah faham dengan syariat namun terhalang dengan keinginan orang tua untuk mengadakan pesta pernikahan yang mewah dengan mengundang banyak orang juga ada hiburan sebagai suguhan. Tak jarang berhutang hanya karena khawatir dengan apa yang dikatakan orang.

                Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dikemudian hari, karena jika saat ini kita telah menjadi orang tua dan suatu saat akan menikahkan anak-anak kita. Adakanlah pernikahan sesuai dengan apa yang telah disyariatkan guna menjadi contoh di tengah masyarakat. Sebab sesuatu itu tidak akan berubah jika tidak di mulai dari diri sendiri.

You May Also Like

28 komentar

  1. trimakasih karena telah berkunjung di blog ini

    ReplyDelete
  2. Walimatul ursy menguatkan silaturahmi mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyess mmbak, namun walimaturl ury yang susia dengan ketentuanyya

      Delete
  3. Setuju banget mbak, menikah dengan acara yang sederhana jauh lebih khidmat dibandingkan dengan pesta besar-besaran. Pesta besar pasti butuh dana besar dan ujung-ujungnya tepok jidat de.

    ReplyDelete
  4. Saya belum pernah menghadiri acara walimah yang seperti ini. Indah ya mbak kalau dilskukan secara islami

    ReplyDelete
  5. menikah dengan cara ini jauh lebih berkah ya mba.

    ReplyDelete
  6. Banyak org yang belum tahu menikah cara Islam

    ReplyDelete
  7. Sama Bun. Saya pun menikah tanpa pacaran dengan pak suami. Hanya lewat proses taaruf dan itu bener2 ga kenal sama sekalin pertemuan k 4 kami, beliau langsung mengkhitbah saya dan bulan depan menikah

    ReplyDelete
  8. Yang mewah ya mewah, yang sederhana sekadar ijab qabul juga ada. Padahal yg penting hakikat walimatul ursy itu sendiri, sederhana dan sesuai syariat.

    ReplyDelete
  9. Pernikahan yang sederhana namun penuh berkah

    ReplyDelete
  10. Masha Allah semoga pernikahannya berkah, sakinah, mawaddah, warahmah Amiin ya robbal'alamin

    ReplyDelete
  11. Masha Allah semoga pernikahannya berkah, sakinah, mawaddah, warahmah Amiin ya robbal'alamin

    ReplyDelete
  12. Sangat menarik dan menyentuh Mbak, foto pengantinny cantik banget

    ReplyDelete
  13. Salut banget.. Masya Allah...

    ReplyDelete
  14. Salut banget.. Masya Allah...

    ReplyDelete
  15. Sangat Bermanfaat sekali tulisannya bun. Masih banyak yang belum paham mengenai ini. Terimakasih sudah berbagi yaa

    ReplyDelete
  16. Kalau di Aceh, tamu laki2 dan perempuan selalu dipisah tempat duduknya, meskipun pengantinnya pakai adat biasa.

    ReplyDelete
  17. mengenal lebih banyak makna dari walimah yang berkah tak selalu mewah.

    ReplyDelete
  18. Saya belum pernah mndapat undangan pernikahan seperti ini. Selalu yg penuh musik, sesi foto bareng mempelai dan makan sambil berdiri karena tidak ada kursi di sana.

    ReplyDelete
  19. Fenomena yang sekarang ini jarang ditemui ya mbak

    ReplyDelete
  20. Saya belum pernah hadir di acara walimatul ursy yang Islami kayak gitu. Dan baru tahu kalo ada musik dan joget, kewajiban kita untuk hadir, gugur. Makasih infonya Mbak...

    ReplyDelete
  21. Jadi referensi nih kakx walimatul ursy nya...

    ReplyDelete
  22. Saya belum pernah menghadiri walimatul ursy yang seperti ini Mbak...Pasti khidmat dan sakral jadinya yaa..Terima kasih sudah mengingatkan tentang seputar adab mendatangi undangan pernikahan.

    ReplyDelete
  23. Saya belum termasuk orang yang bisa taaruf dulu Kak.... Saya takut kl gak kenal calon suami scr baik, takut gak langgeng... Apalagi sudah tidak ada ayah dan hidup di perantauan seorang diri.... Terimakasih kak atas ceritanya. Momen sederhana yang penuh berkah...

    ReplyDelete
  24. MasyaAllah, salutt buat pengantin dan keluarganya.

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungannya