Flayer |
Pernahkah kamu
berada dalam masa stagnan, dimana bumi serasa berhenti berputar. Jenuh dengan
rutinitas yang monoton dan kamu merasa bukan menjadi dirimu sendiri. Itu yang saya
rasakan bertahun lalu, impian menjadi seorang penulis seolah terkubur bersama
waktu. Sebelas tahun lalu dimana saya masih berstatus seorang mahasiswa dengan idealisme dan pemikiran cemerlang.
Aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa Institut menjabat kepala biro Kesektariatan,
sebagai tim redaksi Tabloid Fatih milik UKM KSI Ulil Alab serta Sekretaris Jaringan
Muslimah Daerah FSLDK (Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus).
Keinginan
menjadi penulis mantap ketika pada semester tiga saya mengikuti pelatihan
Jurnalistik yang diadakan oleh UKM KSI Ulil Albab. Training luar biasa yang
mulai mengubah cita-cita saya yang saat itu sedang mengambil jurusan Pendidikan
Bahasa Arab di Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang. Menulis memang bukanlah sebuah bakat, namun
pembiasaan yang terus berulang.
Kegalauan suka duka selama tiga tahun tinggal di asrama putri MAPK Koto
Baru Padang Panjang saya luahkan dalam bentuk catatan harian. Tak ada teman
bercerita kala itu, hanya diary teman pelipur lara, pengobat rindu keluarga
yang jauh disebrang.
Kebiasaan
menulis, mengantarkan saya hingga rutin hadir dalam diskusi mingguan diTaman
Budaya Forum Lingkar Pena Sumatera Barat. Oleh para senior di FLP kami
dimotivasi terus untuk bisa mengirimkan tulisan ke koran dan majalah, hingga
cerpen saya pernah terbit di harian Serambi Minang, Majalah tasbih dan Majalah
Remaja Hanif.
Namun,
semuanya berubah ketika saya selesai wisuda dan pulang kembali ke
Tanjungpinang. Saya yang lama dirantau (Padang),
tak banyak mengenal kawan di Tanjungpinang,
ahh karena masih penulis amatiran masih perlu mentor dan komunitas, juga
ketiadaan media sosial seperti sekarang. Hingga akhirnya saya menikah dan punya
anak. Rutinitas mengurus rumah tangga
apalagi saya baru menjadi seorang Ibu membuat waktu saya habis untuk mengurus
keperluan anak. Kemudian saya diterima
mengajar di SMP IT Al Madinah sebagai guru bidang studi bahasa arab. Saya kira
dengan mengajar saya telah menemukan dunia saya, namun nyata tidak. Bahkan saya pernah dibuat menangis akibat
ulah anak didik.
Tidak
berapa lama, saya mengundurkan diri, karena pihak sekolah mengharuskan semua
guru untuk mengajar full time hingga jam 5 sore. Kemudian saya nekad membuka
playgroup, taman kanak-kanak dan bimbingan belajar. Namun hanya berjalan beberapa tahun kemudian
tutup. Saya tidak mampu mengelola secara
maksimal, karena saya merasa itu bukan dunia yang selama ini saya cari. Hingga
di awal tahun 2017, ketika junior saya
di kampus mengajak untuk mengikiti traning gampang nulis artikel secara online
oleh joeragan artikel.
Saya
langsung mengiyakan ajakan tersebut. Memulai kembali belajar cara menulis
artikel yang dengan benar. Sejak mengikuti training pertama di joeragan
artikel, saya mulai banyak mendapat pertemanan dengan para wanita luar biasa
yang memilih berkarya dari rumah. Mereka punya semangat yang patut di acungkan jempol, tak boleh ada
kata ‘NANTI, TAPI dan MALU’ jika ingin maju. Benarr semua orang bisa menulis
dan menulis itu gampang, namun yang sulit itu adalah menjaga konsistensi untuk
terus menulis, karena skil menulis harus terus di asah.
Pada Training
Gampang Nulis Artikel, kita tak hanya dibiarkan menulis sendiri, ada PJ yang
baik hati yang akan mengoreksi tulisan peserta. Kemudian menyusul training jebol media dan status cantik. Saya sangat
terkesan dengan training status cantik, saya yang dulunya adalah orang yang
tidak percaya diri untuk membuat status di facebook, dengan mengikuti training
ini, mau tidak mau kita di wajibkan untuk menulis status dan di bimbing selama
satu bulan. Lambat lain semakin terbiasa
menulis status kehal-hal yang postif.
Jadi,
jika ada yang bertanya, bagaimana mekanisme training di Joeragan Artikel ini. Pertama yang mau saya
katakan adalah, biaya untuk satu training masih terjangkau. Lho kok bayar, nama
nya menambah ilmu nggak ada yang gratis ya guys. Kemudian, kita yang sebagai
IRT apa nggak rempong ikutan training. Nah, justru itu kelebihan dari training
online, kita bisa nyimak materi sambil tidur – tiduran, bahkan maska juga bisa.
Bagaimana bisa? Training di adakan di grub facebook. Peserta yang telah
registrasi akan di masukkan kegrub, ketika jadwal di mulai, mentor mulai
memberikan materi dengan slide dan peserta training bisa bertanya dikolom
komentar. Walaupun ketinggalan kelas
waktu itu, kita masih tetap bisa membaca isi materi lewat slide dan jika ada
yang ingin ditanyakan tinggal tag mentor
saja.
Dalam
training menulis, yang paling dibutuhkan adalah praktek. Makanya setelah materi
selesai mantor langsung memberikan tugas. Kemudian dalam pengerjaan tugas
peserta tidak dibiarkan sendiri lho, ada PJ
yang akan mendampingi. Banyak teman yang bertanya, bagaimana bisa
menulis, atau minta diajarkan menulis. Menuli situ gampang, tulis saja apa yang
ada di pikiran, yang tidak mudah adalah melatih diri agar terus menulis. Yess
saya mulai semangat nulis sejak ikutan training di Joeragan Artikel. Hayuuuuk
yang pengen konsisten lagi menulisnya, berteman dengan para emak luar biasa
karena enegri positif itu menyebar mari ikutan training di joeragan artikel. Sejak
saat itu dan saya mulai benahi blog saya yang berdebu dan mulai kembali untuk
konsisten menulis. Bagi saua dengan menulis saya merasa hidup kembali.
27 komentar
trimakasih karena telah berkunjung dan berkomentar di blog ini :-)
ReplyDeleteMenulis adalah nafas bagi seorang penulis.
ReplyDeleteDengan mengikuti training di JA kita bisa lebih banyak praktek menulis.Seru juga ketika setiap minggu menghadapi deadline. Kalau enggak dipaksa memang bawaannya males.tapi dengan diberi deadline kita jadi mau tidak mau harus bisa menghasilkan artikel
ReplyDeletePengalamannya bikin terharu, mbak. Saya sendiri merasa menulis itu hiburan di antara tugas rumah tangga. Meski sibuk tapi asyik :)
ReplyDeleteWiiihh lengkap sekali ulasannya mbak. Inilah juga alasan sy bisa bertahan di JA. Waktu bisa menyesuaikan. Harga terjangkau.
ReplyDeleteSetuju sama ulasannya mba Rahayu. Salam kenal ya mba
ReplyDeleteselalu menulis, menulis dan menulis.
ReplyDeleteSalah satu yang saya sukai dari JA adalah trainingnya diadakan di facebook. Materi lebih gampang diikuti dan tersimpan rapi. Pertanyaan dan jawaban juga lebih teratur karena ada di masing2 slide yg relevan.
ReplyDeleteBergabung dengan Penulis, aura positif akan mempengaruhi untuk menulis
ReplyDeleteBergabung dg Penulis, aura positif akan terpancar untuk menulis juga
ReplyDeleteYes, JA keren euy! banyak yang sukses menjadi penulis berkat JA!
ReplyDeleteMenginspirasi banget mbak
ReplyDeleteJadi ikut termotivasi nih mbak
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa berteman dengan banyak penulis keren seperti mbak Rahayu.
ReplyDeleteKonsisten dan fokus ini ya mbak yang perlu dibangun
ReplyDeleteIni dia yg sering saya gangguin urusan blog hehehe
ReplyDeleteMakasih, yo, Mak :*
Hayuuk Mak belajar bersama sukses bersama di JA. Keren Mak dirimu...
ReplyDeleteSaat perasaan gundah gulana, maka menulis adalah salah satu jalan mengatasinya.
ReplyDeleteSekarang stay di TanjungPinang ya, Mak?
ReplyDeleteiya mbak enni
DeleteMbak Rahayu Asda pembelajar yang tangguh. Saluuut. Btw, kalo bukan pakar yang bilang bahwa menulis itu bukan semata bakat, tapi karena pembiasaan,mungkin saya nggak akan percaya.
ReplyDeleteSungguh hampa ya mba kalau tidak menemukan habitat yang sesungguhnya.. 😅😅😅
ReplyDeleteJoeraganArtikel emang biangnya pencetak penulis andal.
ReplyDeleteNah loh jebolan FLP juga ya Mak sama dong, kita keluarga besar FLP :)
ReplyDeleteMbak Rahayu CP-nya kosong, kalau pingin ikut kontak kemana ya?
ReplyDeleteKarena menulis adalah tentang rasa. rasa yang akan di ubah
ReplyDeleteNanti, tapi, dan malu.....
ReplyDelete3 penyakit yang dibuat-buat oleh diri sendiri :(
Memang, kalau melakukan sesuatu yang bukan passion itu bahagianya tidak bulat utuh.
Terima Kasih Atas Kunjungannya