Dongeng Pengantar Tidur : BALASAN BUAT SI NAKAL
Sumber gambar Web Ral Kismis |
Pimpi adalah seekor kura-kura
yang baik hati, dia selalu membantu siapapun yang butuh pertolongan, sehingga
seluruh penghuni hutan sangat menyukainya. Pagi ini, pimpi sedang
asyik-asyiknya bercengkrama di tepi sungai bersama Boni si Kerbau hutan.
Tiba-tiba saja terdengar teriakan memanggil Pimpi.
“Pimpi
… Pimpi … dimana kamu?”
“Pimpi,
bukankan itu suara Nugi si Monyet nakal” sahut Boni memberi isyarat
“Iya
Boni, ada apa ya Nugi mencariku” jawab Pimpi
“Hei
Pimpi , disini kamu rupanya” sahut Nugi
“Aku
ada perlu dengan mu Pim” ujar Nugi lagi
“Apa
apa ya Nugi” Jawab Pimpi
“Hati-hati
Pim, Nugi itu nakal, pasti dia punya niat tidak baik” bisik Boni di telinga
Pimpi
“Boni kami
jangan begitu, Nugi itu kan teman kita” bela Pimpi sambil berbisik
“Pimpi, ikut
aku yuuk” Ajak Nugi lagi
“Kemana, Boni
nggak di ajak?” tanya pimpi
“Nggak, kamu
aja” jawab Nugi
Lalu Pimpi menuruti ajakan Nugi, mereka berjalan
menyusuri tepi sungai, maka sampailah mereka berdua di pinggir hutan.
“Nugi, kita
mau kemana, kita udah jauh berjalan, jangan sampai kehadiran kita di ketahui
oleh penduduk, bisa-bisa kita tertangkap” Pimpi mulai kuatir
“Tenang aja
teman, selagi masih ada aku, kamu aman deh” jawab nugi menentramkan.
Pimpi si
kura-kura yang baik hati tentulah percaya atas apa yang di ucapkan oleh Nugi,
sebab Pimpi selalu berprasangka baik kepada siapa pun. Akhirnya mereka sampai di perkebunan penduduk .
Perkebunan itu di isi dengan bermacam buah-buahan seperti : jeruk, semangka,
pisang dan papaya.
“Nah, Pimpi
sekarang kita sudah sampai, ini kebun milik pamanku, paman pernah bilang kalau
aku boleh memakan buah-buahan ini sepuas nya, karena kamu adalah teman baikku,
jadi aku ajak kami kesini” terang Nugi
“Nugi kamu
baik sekali, aku ingin makan semangka, aku suka sekali” kata Pimpi dengan mata
berbinar
“Boleh,
silahkan, ambil saja sepuasmu” jawab Nugi tersenyum
Mereka berdua
berpencar untuk mencari makanan kesukaan mereka. Saat sedang asyik –asyiknya menyantap
buah kesukaan mereka, tiba-tiba saja …
“Oi … siapa
itu …”teriak si penjaga kebun
Mendengar
teriakan itu, kontan saja kedua binatang itu terkejut dan berusaha keluar dari kebun agar
tidak tertangkap. Nugi adalah seekor monyet , maka dia dengan sigap berlari kencang menuju hutan. Sementara Pimpi
adalah seekor kura - kura yang mempunyai
keterbatasan dalam berjalan, Pimpi tidak bisa berlari seperti kebanyakan
binatang lainnya bahkan untuk berjalanpun kura-kura malang ini sangat lambat.
Sementara Nugi telah menghilang
“Ooo …kamu
rupanya yang mengobrak-abrik tanaman semangkaku,
dasar kura-kura nakal” hardik penjaga kebun.
Seorang
laki-laki berperawakan tinggi besar, memakai sepatu bot dengan kumis hitam
tebal berjalan mendekati Pimpi.
“To .. to .. .
tolong bapak penjaga, jangan tangkap aku” mohon Pimpi pada penjaga kebun
“Heeh
kura-kura, selama ini yang sering mencuri hasil kebun ku adalah kamu ya, oke.
Aku akan membawa mu pulang, besok akan ku jual kamu di pasar” jawab penjaga
kebun
Pimpi akhirnya
di bawa pulang oleh si penjaga kebun. Sesampai nya di rumah oleh penjaga kebun,
pimpi di masukkan kedalam kurungan agar tidak lari. Pimpi sangat sedih denga
peristiwa ini, dia juga begitu ketakutan jika di bawa ke pasar dan di jual,
sebab pimpi tidak akan bisa bebas lagi bermain dengan teman-temannya di dalam
hutan. Pimpi semakin bersedih dan kecewa jika dia mengingat Nugi yang tega
berbohong. Mengapa dia begitu percaya dengan omongan Nugi.
Maka kura-kura
malang ini mulai berpikir dan mencari akal agar bisa keluar dari dalam
kurungan. Sehari, dua hari, tiga hari
belum tampak tanda-tanda akan di bawa kepasar. Tiba – tiba muncul Nugi
dari balik kurungan.
“Hai Pimpi
kamu lagi ngapain” kata Nugi sambil berbasa-basi
Pimpi menoleh kearah
Nugi sambil jari telunjuknya di dekatkan
ke mulut sebagai isyarat untuk diam.
“Maaf ya,
kemaren aku ninggalin kamu, habisan kamu larinya lambat sih, sehingga tertangkap
begini” kata Nugi lagi
“Siapa bilang
aku di tangkap, Aku senang kok disini, sebab bentar lagi aku mau di jadikan
anak angkat oleh penjaga kebun, besok anak penjaga kebun datang dari kota dan
aku akan di ajaknya bermain” jawab Pimpi dengan riang
“ah yang benar
… “ sahut Nugi takjub
“iya, kamu
nggak percaya ya, nih buktinya, selama tiga hari aku di sini, aku selalu di
beri makanan yang sangat enak, agar tubuhku gemuk, dan nggak perlu repot-repot
mencari makan seperti dulu waktu kita di hutan” jawab Pimpi meyakinkan
“Kalau begitu
aku mau dong di jadikan anak angkat oleh penjaga kebun” pinta Nugi memelas
“Boleh
dong,pim, kita gantian, biar aku yang menggantikan mu di dalam kurungan ini”
pinta Nugi lagi
“ehhmm …
gimana ya …” jawab Pimpi pura – pura ragu
Dengan tersenyum-senyum, Pimpi pura – pura berpikir,
padalah sebenarnya didalam hati senang sekali, sebab dengan itu dia akan
terbebas dari kurungan.
“Oke deh … “
sahut Pimpi
Susah payah Nugi
berusaha mengeluarkan Pimpi dari dalam kurungan dengan mengangkat kurungan yang
begitu berat. Tak lama kedua binatang itu telah berganti posisi Pimpi tersenyum riang dan lansung melangkah
menuju kedalam hutan tanpa menoleh
kebelakang meninggalkan Nugi sendirian di dalam kurungan.
Nugi
begitu gembira karena telah masuk
kedalam kurungan, dia berpikir akan di jadikan anak angkat oleh penjaga kebun
dan tak perlu bersusah payah mencari makan. Ketika sore menjelang dan penjaga
kebun telah kembali dari perkebunan. Alangkah kagetnya penjaga kebun, ketika
melihat di dalam kurungan, bukannya kura-kura melainkan monyet kurus yang berada didalam kurungan.
Penjaga kebun
menghardik Nugi sambil berteriak, Hai Monyet ngapain kamu disini. Nugi pun langsung
histeris ketakutan. Penjaga kebun menjadi kesal sebab monyet tak akan laku di
jual. Dia masuk ke dalam rumah dan mengambil rotan, dan langsung memukul Nugi
hingga babak belur.
“Aduhh ..
aduuhh … ampunnn” mohon Nugi
“Pergi ..
pergi kamu dari sini” usir penjaga kebun
Nugi lari
terbirit-birit ketakutan sambil berteriak
“Pimpiiiiiiii … kamu bohongi aku yaaaaa …
“hu h u huu
***
0 komentar
Terima Kasih Atas Kunjungannya