Menulis di Blog, Penting Nggak Sih ?

by - November 20, 2018



“Oh iya, ini ada mioma tiga centi,  jika janin Ibu lemah, maka moima akan berebut makanan dengan janin dan akan beresiko keguguran. Jika pun janin kuat, maka bayi beresiko lahir prematur dan siap-siap saja kantong darah”
Glek, mendengar penjelasan Sang dokter apalagi ujung nya “kantong darah”, seluruh tubuh Saya
seakan tak bertenaga. Suami menenangkan banyak berdoa dan yakin dengan pertolongan Allah maka semua akan baik-baik saja. Malam itu mata Saya sulit terpejam. Buka laptop, Saya menulis, sembari browsing apa saja tentang hamil dengan mioma plus saya juga mesti Sc keempat kalinya.

***

Sebagai seorang dengan tipe melankolis yang suka kesunyian, bagi Saya menulis adalah kegiatan penting  guna melegakan hati dan pikiran.  Ditambah lagi sifat melankolis yang selalu menetapkan standart tinggi (perfeksionis) juga mudah merasa baper dan tertekan menjadikan menulis adalah  sebagai terapi. Sebenarnya Saya sering tak nyaman dengan tipikal tersebut, tak ingin juga menjadi seorang perfeksionis apalagi pendendam juga suka memendam. Tapi nampaknya dari  semua ciri melankolis yang disebutkan oleh para ahli, 80% ada pada diri Saya. Malangnya Saya sering tak mampu berkata secara lisan jika ada hal yang kurang berkenan itulah yang membuat Saya sering merasa tertekan.

Karena seringnya memendam, Saya memutuskan menulis. Saya mulai menulis catatan harian (diari) sejak tinggal diasrama. Saat itu ketika bersekolah di Madrasah Aliyah Program Khusus. Tinggal diasrama selalu penuh dengan kisah suka maupun duka dan liku-liku perjalanan yang selalu penuh dengan kejutan.  Dimarahi, disindir, di ospek senior saya tulis, dikirimi bubur kacang hijau, rindu keluarga, dihukum karena sering telat bangun shubuh Saya tulis kisahnya dan Saya  menikmati aktivitas itu hingga lulus Kuliah. Bahkan Ada kisah lebih konyolnya lagi,  karena status Saya selain sebagai Mahasiswi saya juga adalah seorang Jojoba alias Jomblo Bahagia, karena tak ada yang berani mendekati Saya sebab standart tinggi itu tadi. Akhirnya Saya menuliskan surat Cinta buat diri sendiri, membelikan kado ulang tahun, hari ulang tahun Saya. Ngenes memang nasib Saya jaman itu.
Tanpa terasa Saya telah mengumpulkan 19 catatan harian.  Dan kegiatan menulis diary itu terhenti sejak setelah Saya menikah. Entah kenapa sejak itu Saya sulit menuliskan unek-unek lagi, apa karena emosi sidah tersalurkan yaa wkwkwkwkw. Namun keberadaan sosial media seperti multyply, menjadikan Saya kembali menulis dan sifatnya buka privasi lagi. Hingga kemunculan blog menjadikan catatan harian manual bergeser kepada catatan elektronik. Sayapun kembali menulis diblog personal, mempublishkannya dan bergabung pada komunitas blogger. 

Menulis di blog tentu berbeda dengan menulis catatan harian yang sesuka hati mengeluarkan unek-unek tak terbendung.  Menulis diblog harus ada seni juga adab dan etika. Boleh menulis sesuka hati namun tak boleh mencemarkan nama baik orang lain.  Makin kesini, Saya makin menikmati kegiatan menulis di blog personal, pikirn-pikiran Saya kembali tercerahkan, segala kejadian dalam hidup Saya tulis di blog. Dengan tujuan agar tulisan yang kita tulis sewaktu-waktu bermanfaat buat orang lain.

Seperti kisah kehamilan keempat Saya, yang di vonis dokter akan keguguran maupun beresiko prematur. Maka nemulah saya tulisan seorang moms blogger  tentang kehamilannya beserta mioma dan baik-baik saja. Sejak baca tulisan itu wory saya mulai berkurang dan kami mencari second opinion dokter kandungan lain. Qadarullah kembali kedokter yang  membantu persalinan Adam, beliau oke seakan-akan mioam dan sc untuk keempat kalinya bukanlah momok menakutkan. Membaca tulisan mom’blogger  Sedikit banyaknya membuat perasaan Saya menjadi lega. Tak banyak lagi kekhawatiran dalam pikiran Saya. Alhamdullah anak keempat Saya lahir 38 minggu, dengan berat 3,7 kg sehat selamat dan kini Saya juga telah bisa beraktivitas seperti sedia kala.

Jadi, masih ragu buat Saya ajakin ngeblog ???

You May Also Like

3 komentar

  1. Sama Mba, saya juga menjadikan menulis terutama ngeblog semacam ajang terapi dari kelelahan dan stres. Blogwalking begini juga menyenangkan karena bisa tahu sudut pandang orang lain tentang sesuatu atau dapat ilmu baru 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mba, apalagi sejak bergabung dnegan komunitas blogger. kegiatan blogger adalah hal yang sangat bermanfaat

      Delete
  2. ya setuju mba, komunitas menulis juga bisa menambah pengetahuan kita tentang cara melihat sesuatu..

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungannya