Ikut Training Online Berbayar, Perlu Nggak Sih

by - December 16, 2017


Sebelum saya mengikuti training online, baik itu yang diadakan oleh joeragan artikel atau lembaga training lainnya di awal tahun 2017. Banyak tawaran training online yang berseliweran di beranda facebook. Tidak sedikitpun saya tertarik, karena faktor  keuangan yang belum mendukung, mungkin karena belum tahu manfaatnya makanya 50 – 100 ribu dirasa cukup besar. Lalu ada junior saya di kampus yang mengajak saya untuk mengikuti training “GAMPANG NULIS ARTIKEL” yang di adakan oleh lembaga training Joeragan Artikel.

Waktu itu keinginan untuk ikut training masih maju mundur. Pertama faktor biaya training dengan investasi sebesar 100 ribu, menurut saya yang belum pernah ikutan training online bisa dibilang cukup besar. Kemudian, hadduuhh kok training Gampang Nulis Artikel sih, bathin saya yang sok sok an wkwkwkw. Mengingat, dulu semasa di kampus saya juga pernah mengikuti pelatihan Jurnalistik yang telah mengubah haluan saya untuk menjadi seorang penulis. Di kampus juga saya aktif dalam keredaksian Tabloid Fatih milik lembaga dakwah kampus UKM KSI Ulul Albab. Hingga telah menelurkan tiga karya berupa dua buku antologi dan satu buku solo. Juga sering nongol setiap hari minggu di Taman Budaya Sumatera Barat dan aktif diskusi kepenulisan oleh FLP Sumatera Barat.

Namun, gemilangnya masa-masa aktif menulis berlangsung semasa sebelum menikah. Setelah menikah, saya benar – benar vakum dan tak produktif sama sekali. Pernah juga buat blog, tapi semangatnya hanya sebentar dan blogpun ditinggal hingga penuh dengan sarang laba-laba. Punya facebookpun untuk baca-baca status orang kadang bikin pusing tujuh keliling. Kemudian ketika ketiga anak saya sudah mulai bisa mandiri, walau kadang untuk menulis mesti curi waktu tengah malam. Juga karena ajakan teman, sayapun mengiyakan untuk ikut training Gampang Menulis Artikel dan mengorbankan uang 100 ribu untuk biaya training.

Semua orang bisa menulis, namun yang paling sulit adalah menjaga agar terus bisa konsisten dalam menulis. Dan yang paling penting adalah perlu adanya mentor yang mengarahkan agar tulisan menjadi lebih baik. Muhammad Ali saja yang telah menjadi petinju dunia masih tetap perlu mentor/pelatih, apalagi kita yang seorang penulis amatiran, tentulah perlu guru/mentor untuk terus menjaga semangat menulis. Kemudian yang tak kalah terpenting adalah terus melatih diri untuk menulis setiap hari agar kemampuan dalam merangkai kata semakin terasah.

Sejak saya mengikuti training berbayar, kesempatan untuk produktif dalam menulis terbuka lebar. Saya mulai banyak menambah pertamanan dengan para emak penulis juga gabung digrub-grub menulis untuk menjaga semangat dalam menulis. Blog saya mulai saya benahi lagi. Tujuan ngbelog juga untuk menjaga konsistensi dalam menulis. Ikut challenge menulis, juga bareng-bareng garap naskah antologi bersama emak-emak penulis. Facebook saya gunakan untuk membranding diri dan menshare tulisan yang diposting diblog. Lama kelamaan saya mulai fokus pada tujuan saya untuk tetap terus produktif walau hanya tetap berada dirumah. Lama kelamaan usaha saya membuahkah hasil.

Konsistensi saya dalam blogging membuahkah hasil hingga rupiah demi rupiah mengalir kerekening saya. Walau untuk suskes itu tak ada yang instan ya dear karena semuanya butuh proses. Kadang saya sering heran lihat beberapa teman-teman yang komen ataupun inbox untuk diajarkan blogging maupun menulis. Tapi setelah saya tawarkan berapa biaya training tersebut mereka diam, sepertinya berat untuk mengeluarkan biaya yang nggak sampai 100 ribu itu. Padahal jika mereka tahu dampak kedepannya sebagai sarana aktuliasasi diri, tentu uang 100 ribu tak sebanding dengan apa yang akan didapatkan nantinya. Walau untuk ukuran kebanyakan orang tentang arti sebuah kesuksesan, bagi saya yang saat ini telah merasakan manfaat mengikuti training online, saya telah berhasil mengalahkan diri sendiri dan bisa tetap produktif walau hanya tetap duduk dirumah. Apalagi mengerjakan hoby yang dibayar adalah sesuatu yang sungguh menyenangkan. Hamil anak ke empat ini adalah anugrah buat saya, job-job menulis dan blogging mulai berdatangan, bahkan saya masih tetap kuat membuat 47 slide materi dalam sehari.

Teman, jika kamu melihat orang – orang yang telah berhasil dalam bidang yang mereka geluti, jangan hanya menilai dari kesuksesaannya saja, tapi lihatlah seberapa gigih mereka memperjuangkan apa yang mereka impikan. Perlu kerja keras, pantang menyerah yang pastinya mau berkorban, baik itu korban waktu juga korban materi. Karena sesuatu itu tidak ada yang instans juga gratis. Kini telah banyak sarana yang menawarkan training-training pemberdayaan diri secara online, baik itu di kelas whatapps, telegram juga kelas grub facebook. Harga yang di tawarkan juga masih terjangkau, jadi mengapa harus enggan karena justru itu untuk aktulisasi diri kearah yang lebih baik. Pilah - pilih lah mana training yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan, berkorban materi sedikit tak ada salahnya untuk mecapai hasil yang gemilang nantinya.

You May Also Like

5 komentar

  1. Bener uni. Kalau punya anak yang masih kecil. Nulis itu harus curi-curi waktu dan biasanya malem hihihi. Uni keren ikh anaknya udah beberapa orang n lagi hamil lagi tapi masih produktif menulisnya n sekarang buka seminar. Mantapppp ��

    ReplyDelete
  2. Ikut training tidak hanya nambah ilmu, nambah teman, dan nambah kesempatan lebih luas untuk belajar dan berbagi ya. Kalau ikut yang berbayar, rasanya punya tanggung kawab lebih daripada yang gratisan.

    ReplyDelete
  3. Benar banget Mbak
    Training online memang pas buat ibu-ibu sehingga meski berdiam di rumah masih bisa menuntut ilmu, bersilaturahim dengan sesiapa yang punya passion sama, dan mendapatkan penghasilan dari hobinya..Jadi nggak rugi meski harus keluar uang dulu :)

    ReplyDelete
  4. Sangat terbantu malah dengan training online ini, kita bisa mengupgrade ilmu dari mana saja. Berbayar gak masalah selama masih reasonable, karena mentor pun ada waktu yang dikorbankan.

    ReplyDelete
  5. Setuju..sukses tidak ada yang instan, semua butuh proses. Nah, buat emak-emak yang rempong di rumah dan tinggal di daerah seperti saya ini training online membantu sekali buat belajar dan terus berproses.

    ReplyDelete

Terima Kasih Atas Kunjungannya