Kopi Daun Kawa, Sumber Pangan Dari Hutan Yang Kaya Antioksidan
Lima bulan lalu, saya memutuskan merantau ke Sumatera Barat. “merantau” versi saya aslinya ikut suami ke kampung halamannya di Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Dengan berbagai pertimbangan saya mengiyakan ajakan suami, lantaran rasa tanggung jawabnya sebagai anak laki-laki untuk mengurus kampung halaman dan belasan hektar ladang orangtuanya yang berdekatan dengan hutan dan tidak terurus. Logikanya, dimana-mana orang pergi merantau kekota, sementara kami malah berbalik pulang kampung. Ragu, pastinya selalu ada, apalagi anak-anak juga harus pindah sekolah, dan kami mesti memulai semuanya dari nol.
Terpikir juga, nanti disana mau kerja apa, dan ngapain karena dulunya selalu berpikir roda ekonomi itu berjalan di kota. Apalagi kampung suami berada di lembah dan dikeliling perbukitan, 10 kilometer kedalam dari jalan lintas menuju kota Muaralabuh dan 88 kilometer dari kota Padang Sumatera Barat. Jangan mengharapkan sinyal internet ada markonah, sinyal telpon selulerpun suka merajuk mirip anak gadis dalam pingitan. Handphone mesti dilatekkan diatas jendela dulu baru dapat sinyal. Begitulah kondisinya yang membuat saya mesti berdamai dengan keadaan. Berada di lembah perbukitan suasana perkampungan masih asri dan alami apalagi dekat dengan hutan. Sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan, karena hutan adalah sumber pangan dan didalamnya tersimpan banyak manfaat, maka hutan harus dipelihara dan dijaga dengan baik.
Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi pepohonan lebat dan tumbuhan lainnya yang berfungsi sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan modulator arus hidrologika, pelestari tanah dan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting (wikipedia.org). Satu diantara manfaat hutan adalah sumber oksigen O2 dan menyerap karbondioksida, makanya hutan dianggap paru-paru bumi. Sebagai organ vital tentu paru-paru mesti dijaga kelestariannya. 45, 17 % wilayah Sumatera Barat merupakan kawasan yang tutupi hutan (sumber : wikipwdia.org). Maka tak jarang, hasil ladang lebih banyak ditumbuhi tanaman hutan seperti kopi, kayu manis, pinang dan kalumumu. Disebabkan ayah mertua sudah tak sanggup lagi untuk pergi keladang, pohon kopi dan pinang dibiarkan begitu saja hingga biji kopi habis dimakan tupai. Dari pada tidak terolah, batang kopi tumbuh terbiar hingga munculah ide untuk memproduksi kopi daun kawa. Biasanya orang minum kopi dari biji kopi yang diolah, kini ada cara berbeda dalam menikmati kopi itu dengan menyeduh daun kopi seperti menyeduh teh dan dicampur gula aren. Kopi kawa daun bukan berasal dari biji kopi melainkan dari daun kopi yang sudah kekuning-kuningan.
Hutan adalah kawasan yang ditumbuhi pepohonan lebat dan tumbuhan lainnya yang berfungsi sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan modulator arus hidrologika, pelestari tanah dan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting (wikipedia.org). Satu diantara manfaat hutan adalah sumber oksigen O2 dan menyerap karbondioksida, makanya hutan dianggap paru-paru bumi. Sebagai organ vital tentu paru-paru mesti dijaga kelestariannya. 45, 17 % wilayah Sumatera Barat merupakan kawasan yang tutupi hutan (sumber : wikipwdia.org). Maka tak jarang, hasil ladang lebih banyak ditumbuhi tanaman hutan seperti kopi, kayu manis, pinang dan kalumumu. Disebabkan ayah mertua sudah tak sanggup lagi untuk pergi keladang, pohon kopi dan pinang dibiarkan begitu saja hingga biji kopi habis dimakan tupai. Dari pada tidak terolah, batang kopi tumbuh terbiar hingga munculah ide untuk memproduksi kopi daun kawa. Biasanya orang minum kopi dari biji kopi yang diolah, kini ada cara berbeda dalam menikmati kopi itu dengan menyeduh daun kopi seperti menyeduh teh dan dicampur gula aren. Kopi kawa daun bukan berasal dari biji kopi melainkan dari daun kopi yang sudah kekuning-kuningan.
Kopi daun kawa berkhasiat untuk menurunkan kadar insulin dan mencegah diabetes juga berkhasiat menyeimbangkan kadar gula darah tanpa menaikkan detak jantung. Cocok sekali dengan saya yang beberapa hari terakhir ini sering merasa kehausan dan punya hasrat selalu ingin buang air kecil sebagai gejala awal gula naiknya gula darah. Sebenarnya saya bukan termasuk pecinta kopi, namun saat menyeduh kopi daun kawa rasa alami daun kopi yaitu peepaduan kopi dan teh. Kopi daun kawa diseduh dan dicampur madu, meminumnya dicampur dengan gula aren lebih nikmat lagii
Nanamoertier Photowork |
Sekilas tentang kopi daun kawa sebagai sumber pangan dari hutan
Kopi daun atau kawa daun atau aia kawa begitu penyebutan orang minang adalah daun kopi lokal yang dikeringkan di atas perapian dengan tungku supaya dapat disimpan dalam waktu yang lama dan cara meminumnya diseduh seperti teh. Cara pengolahan dengan pengasapan diatas tungku untuk menambah cita rasa kopi agar semakin nikmat. Ada dua versi sejarah asal muasal kopi daun kawa, yaitu ketika intruksi kerja paksa zaman Belanda yang harus memproduksi biji kopi sementara warga probumi dilarang meminum kopi menjadikan masyarakat pribumi mengolah daun kopi menjadi minuman yang tak kalah nikmat dengan biji kopi asli. Namun, menurut Prof. Gusti Asnan dari Universitas Andalas yang dilansir dari kompas.com bahwa tradisi meminum kopi ini sudah ada sejak zaman sebelum Belanda masuk. Orang-orang minangkabau sangat menikmati tradisi meminum kawa daun ini. dan baru menyadari nilai biji kopi pada abat ke 18 saudagar dari Amerika yang membeli biji kopi.
Disamping memiliki cita rasa yang tinggi, ternyata kapi daun juga memiliki kaya manfaat yang sangat berkhasiat bagi kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian kopi daun kawa atau aia kawa memiliki beberapa khasiat :
1. Antioksidan dan kadar fenol berbagai ekstrak daun kopi tertinggi terdapat pada ekstrak daun kopi Liberika tua. Dengan demikian, daun tua kopi Liberika berpotensi sebagai sumber antioksidan yang dapat diaplikasikan sebagai bahan alami sumber pangan dari hutan. Antioksidan berkhasiat untuk menghancurkan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh.
2. Anti – Inflamasi
Mangiferin yang sangat tinggi dari kawa daun bersifar antiinflamasi dan bisa membantu meringankan rasa sakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
3. Menekan Diabetes
Kopi daun kawa atau air kawa bermanfaat menurunkan kadar insulin dan mencegah diabetes. Fungsinya menyeimbangkan kadar gula darah.
4. Menurunkan resiko penyakit jantung
Aia kawa dapat mencegah masalah kardiovaskular dan penyakit jantung karena tingginya tingkat menguferin yang dapat menurunkan tekanan darah.
5. Melancarkan saluran pernafasan bagi penderita sesak nafas jika menkonsumsinya dicampur dengan jahe.
Begitu banyak manfaat dan khasiat dari daun kopi yang dikonsumsinya dengan cara diseduh. Khususunya lagi berkhasiat untuk kesehatan. Apalagi penikmat kopi juga sangat menyukai kopi daun karena sensasi rasa dari daun kopi begitu terasa. Oleh karena itu sepantasnyalah kita harus senantiasa menjaga lingkungan, merawat hutan sebab hutan adalah paru-paru bumi. Begitu juga dengan visi misi Ngo WALHI organisasi lingkungan hidup yang senantiasa mengkampanyekan linngkungan sehat dan berkelanjutan.
35 komentar
Baru tahu saya tentang kopi daun kawa ini. Manfaatnya banyak sekali.
ReplyDeletehutan beneran sumber pangan ya..banyak yang bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan pangan kita.
Oh ya saya membayangkan kampung Mbak Ayu sekarang pasti sejuk dan damai karena ada hutan di dekatnya
iyah pastinya asri sekali. ada banyak hasil hutan yg patit diolah. ternyata daunnya diseduh seperti geh tp rasanya seperti kopi, gitu kali ya. saya kira setelah dijemur, dioseng, dihaluskan lalu diseduh seperti kopi
DeleteMbak, mengelola belasan hektar ladang pertanian itu luar biasa hebat.
ReplyDeleteSaya doakan selalu sukses hasil pertaniannya ya mbak.
Pengabdian yang mulia buat mbak sekeluarga.
Sejauh ini saya baru coba kopi biji, nah saya japri ya mbak buat kopi daun kawa nya.
Mau menikmatinya, secara saya hobi ngopi he he he.
Baru tahu Uni sekarang pindah. Malah banyak pengetahuan tentang sumber pangan dari hutan. Ada kopi daun kawa yang khasiatnya banyak. Malah bagus bisa mencegah diabetes. Semangat Uni...
ReplyDeleteoalah kawa itu dari daun kopi, baru tau saya. khasiatnya beragam ya. btw semangat ya mbak buat pindahannya, pasti awalnya berat buat mulai dr nol lagi
ReplyDeleteMari jaga hutan kita, agar anak cucu kita kelak bisa tetap menikmati lezatnya kopi daun kawa yang menggugah selera
ReplyDeleteMasyaAllah ... Belasan hektar, Uni? Wah, aku bertanya-tanya ditanami apa saja itu lahannya? Pastinya membutuhkan bantuan dari banyak orang yang untuk mengerjakannya.
ReplyDeleteAku malah lumayan bosan tinggal di kota. Kepengennya mudik saja tinggal di pedesaan. Tapi nggak punya desa, nggak punya lahan untuk digarap, dan nggak ngerti urusan pertanian, hehehe ...
Daun Kawa ini tumbuh di hutan di Sumatera Barat sajakah, Uni? Aku belum pernah lihat. Wah, hutan kita begitu kaya ya, bahkan daun pun bisa dijadikan alternatif pangan/minuman.
dulunya di tanami kopi, pinang, kayu manis, namun karena banyak jadi nggak terurus, jadi nya semak belukar, perlu banyak orang buat membersihkan .. makanya kami pulang kampung miss :-) yukk kesini main kesumatera barat
DeleteBaru tau ada kopi daun kawa kaya gini Uni. Begitu banyak ya sumber pangan dari hutan ya dan menawarkan banyak manfaat pula.
ReplyDeleteDaerah Sumatera memang terkenal dengan hutannya ya Uni. Yang paling terkenal kelapa sawitnya ya. Saya baru dengar dan tahu tentang kopi daun kawa. Khasiatnya juga banyak sekali. Bisa untuk beemacam-macam penyakit.
ReplyDeleteiya mba ulfa klw di sumbar tradisi minum kapi daun sedang tren saat ini
Deleteiya mba ulfa klw di sumbar tradisi minum kapi daun sedang tren saat ini
DeleteWaaah, syaa baru tahu ada kopi daun kawa. Indonesia itu memang kaya banget dengan hasil hutannya ya. Semoga saja kelestarian hutan dapat terjaga, supaya anak cucu kita di masa depan dapat rasakan kekayaannya yang luar biasa.
ReplyDeleteiya teh ati, segala yg ada di indonesia bisa di manfaatkan ya
DeleteYuni baru tahu ternyata daun kopi bisa diseduh kayak teh. Rasanya lebih mirip kopi apa teh Mbak?
ReplyDeleteMasyAllah uni. Pasti banyak pergolakan batin dan pertimbangan waktu itu memutuskan pindah dari kota ke desa. Pasti itu hal nggak mudah dan ada kekhawatiran ya di hati. Tapi semoga Allah memberikan yang terbaikNya untuk uni dan sekeluarga dan bisa jadi yang tetbaik itu ada di kampung halaman suami. Ngomong-ngomong uni, aku baru denger ikh soal kopi daun kawa ini. Jadi penasaran rasanya
ReplyDeleteUni, apakah pohonnya sama seperti pohon kopi pada umumnya? Berarti itu yang dimanfaatkan daunnya ya. Ternyata Indonesia kaya banget ya hasil hutannya.
ReplyDeleteUni.. ini kalo mau beli harus ke Minang kah? Atau ada yg jual online? Jadi penasaran nih aku. Secara aku pecinta kopi tapi takut kena asam urat juga hahaha..
ReplyDeleteBaru tahu tentang kopi kawa ini ternyata manfaatnya luar biasa ya? Oh ya rasanya gimana tuh Kak? kayak Teh kah?
ReplyDeleteSebelumnya aku sudah pernah membaca tentang kopi Daun Kawa. Menarik sih, pengin nyobain juga tapi memang blm kesampaian. Sebagai pecinta kopi, setelah tahu manfaatnya aku semakin ingin memburunya.
ReplyDeleteBelum pernah coba nih, kopi daun kawa, Mbak Rahayu. Malah saya baru tahu soal kopi Kawa ini. Tapi ini membuktikan ya, Mbak, kalau hutan memang sumber pangan banyak berasal dari hutan. Makanya harus dijaga.
ReplyDeleteSaya baru tahu nih kopi daun kawa, ternyata bagus ya untuk kesehatan terutama untuk penderita penyakit diabetes
ReplyDeleteUnik banget kulinernya. Baru tahu ada kopi dari daun kawa! Mana banyak manfaatnya lagi. Cocok buat mama yamg.hobi ngopi kayaknya. 😂
ReplyDeleteBaru tahu ada kopi yang bikinnya nggak dari biji, tapi diseduh dari daunnya. Lebih praktis ya sepertinya. Soal rasa apakah sama nikmatnya? Hmm.. sebagai pecinta kopi jadi pengen nyobain nih.
ReplyDeleteBerdamai dengan alam dan keadaan itu bikin kita nyaman ya mbak. Pastinya punya banyak pengalaman ya mbak mengikuti suami yang kembali ke kampung halaman untuk mengelola lahan yang sangat luas. Jadi tahu tentang kopi daun Jawa yang kaya manfaat ini. Pastinya kita harus membantu menjaga dan melestarikan hutan ya mbak, karena keberadaan hutan dan berbagai olahan yang dihasilkan nya sangat membantu keberlangsungan hidup kita di dunia ini menjadi lebih baik.
ReplyDeleteWah, jadi pengen banget nyobain Kopi Daun Kawanya. Nggak buka jastip dan kirim ke Lombok, mbak?
ReplyDeleteBiar bisa langsung rasakan sendiri semua manfaat dari Kopi Daun Kawa.
Wah ke kabupaten solok nih mba? Adekku lagi rantau ke sana tuh hehe.
ReplyDeleteMeskipun udah pernah antar adek kesana, aku belum pernah cobain kopi daun kawanya
Awalnya kukira merek kopi baru, tapi ternyata daun kopi yang diminumnya malah diseduh daunnya seperti teh ya. Jadi penasaran sih rasanya masih seperti kopi atau lebih mirip teh hitam. Mana khasiatnya juga banyak. Ini udah ada yang jual secara online tidak ya?
ReplyDeleteBaru tahu loh saya kalau ada kopi dari Daun, biasanya kan dari biji kopi ya :) penasaran dengan rasa kopinya deh
ReplyDeleteWah Kopi Daun Kawa ini khas banget rasanya mbak, kebetulan suami ku juga orang Bukittinggi dan disana juga ada kedai yang jual minuman ini. Cocok banget diminum sambil disuguhkan pisang goreng panas.
ReplyDeleteWah pernah nyoba juga kak kopi daunnya? Penasaran sepertinya bentuknya lebih jernih ya, aku jg pernah liat proses kopi daun ini dan hampir mirip2 teh gitu :3
ReplyDeleteluar biasa ya manfaat kopi kawa ini, btw memang cairannya gak hitam pekat tapi kayak teh gitu ya uni
ReplyDeletebiasanya kalo kopi itu suka bikin jantung saya deg"an namun setelah membaca kopi daun kawa bisa mengurang penyakit jantung mau coba dulu nih hehe
ReplyDeletePangan dari hutan ternyata ada banyak sekali ya Mbak dan semuanya punya sejuta manfaatnya masing2 seperti kopi daun kawa ini. Saya jadi penasaran pengen icip.
ReplyDeleteDaun kopi yang sudah kekuningan dibikin kopi? wah beneran baru tahu aku Mba. Kebayang rasanya seperti kopi, tetapi versi light alias ringan ...
ReplyDeleteTerima Kasih Atas Kunjungannya