Makna Syahadat

by - June 26, 2016


Tulisan Ukhti Sholeha Fatimah Az zahra
Bismillah..
Ukhti, tentang syahadat Allah berfirman :

''Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.''(QS. Al Hujurat (49): 15)

Syahadatain/dua kalimat syahadat merupakan kalimat yg utama dan pertama yg harus diucapkan dan dipahami apabila seseorang masuk islam, dan bagi seluruh umat Islam pada umumnya. Syahadatain mengandung dua pengertian yg sangat mendasar yaitu bahwa tiada Ilah selain Allah dan Muhammad SAW adalah Rasulullah.
Bagi seseorang yg mengucapkan kalimat syahadat ada 3 syarat yg diperlukan agar syahadat kita diterima oleh Allah SWT yaitu : mengetahui ma'nanya dgn benar, membenarkan dgn sungguh-sungguh di hati, dan ikhlas yakni mengerti apa yg dipersaksikan dgn benar. Allah berfirman di dalam Al Qur'an :
''Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tiada Ilah kecuali Allah '' (QS. Muhammad (47) : 19)
Juga di dlm surat Az Zukhruf :
''Kecuali mereka yang menyaksikan kebenaran dan mengerti '' (QS. Az Zukhruf (43) : 86)
Dua kalimat syahadat ini merupakan satu kesatuan yg tidak boleh dipisahkan. Ini berarti bahwa apabila seseorang bersaksi tiada Ilah selain Allah maka ia juga harus mempercayai bahwa Muhammad SAW adalah pembawa risalah yang harus diikuti. 


''Ma'na Laa Ilaaha Illallah''
'Ilah' di dlm bahasa Arab memiliki akar kata alaha yg berarti antara lain : tenteram, lindungan, cinta, dan sembah. Hal ini sesuai dgn firman Allah :
''Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah bahwa hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram'' (QS. Ar Ra'ad (13) : 28)
''Adapun orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah'' (QS. Al Baqarah (2) :165)
''Aku berlindung kepada Allah bahwa aku termasuk golongan orang-orang yang jahil'' (QS. Al Baqarah (2) : 67)
Jika seseorang memperhambakan diri terhadap sesuatu maka ia akan mengikutinya, memuliakan, mengagungkan, mematuhi dan tunduk kepadanya serta bersedia mengorbankan kemerdekaan yg dimiliki. Allah SWT adalah satu-satunya Yang Memiliki dan Yang Menguasai langit dan bumi dan segala isinya. Oleh karena itu Dialah yang menciptakan, Yang Memberi rizqi, dan Dia yang Mengelola.
Allah Ta'ala adalah satu-satunya yg wajib di taati jadi Dialah yg menentukan segala aturan, Yang Melindungi, dan Dialah yg menjadi tumpuan harapan dan kepada-Nya lah ditujukan segala amalan, dan pada puncaknya Dialah yang Maha disembah satu-satunya.
Jadi dgn demikian maka kalimat Laa Ilaaha Illallah mengandung beberapa pengertian : Tiada Pencipta kecuali Allah, Tiada Pemberi Rizqi kecuali Allah, Tiada Pengelola kecuali Allah, Tiada Pembuat Hukum kecuali Allah, Tiada Pelindung kecuali Allah, Tiada Tujuan kecuali Allah, Tiada Sesembahan kecuali Allah.
Di dalam Al Qur'an Allah berfirman :
''Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap ummat (untuk menyerukan) : Sembahlah Allah (saja) dan jauhilah thaghut itu.... '' (QS. An Nahl (16)
Thaghut adalah merupakan syaitan dan apa saja yg disembah selain Allah SWT.
Maka dapatlah disimpulkan bahwa yg dimaksud dgn Ilah adalah segala sesuatu yg mendominasi dan menguasai diri kita. Maka Laa Ilaaha Illallah juga dapat diartikan sebagai 'segala sesuatu yang mendominasi diri kita selain daripada kekuasaan Allah semata'. Sebagai suatu ilustrasi apabila seseorang mendengar panggilan untuk beribadah kepada Allah tetapi dia tidak segera menyambutnya hanya karena sesuatu hal yg bersifat duniawi maka baginya masih terdapat suatu ilah selain Allah dan ia belum mengamalkan Syahadatain dgn sebenar-benarnya karena ia masih mendekati apa yg disebut thaghut.

''Ma'na Muhammadurrasulullah''
Persaksian Laa Ilaaha Illallah tidak akan terwujud secara benar dalam kehidupan sehari-hari tanpa mengikuti petunjuk yang diberikan Rasulullah Muhammad SAW, maka Persaksian terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW dijadikan sebagai salah satu dari dua kalimah syahadat yg merupakan pintu gerbang untuk memasuki Dienul Islam. Rasulullah merupakan contoh teladan yg utama bagi setiap muslim dan keteladanan ini bersifat total, baik secara vertikal kepada Allah yg berupa ibadah-ibadah khusus maupun yg bersifat horisontal kepada sesama makhluk yg berupa ibadah-ibadah yg bersifat umum.
''Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah '' (QS. Al Ahzab (33) : 21)

Ukhti.. jika Syahadatain kita pahami dgn benar maka akan mendatangkan dampak yg positif bagi setiap pribadi muslim, yg antara lain dapat diukur dari sikap yg lahir darinya yaitu cinta (mahabbah) dan Ridho.
Seorang muslim harus memberikan cintanya yg tertinggi kepada Allah SWT kemudian kepada Rasulullah SAW dan berjihad di jalan Allah SWT.
Di dalam Al Qur'an Allah berfirman :
''Katakanlah : 'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiaannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya'. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq'' (QS. At Taubah (9) : 24)

Jadi di dalam kehidupan seorang pribadi muslim, cinta pertama dan yg paling utama mestilah kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasulullah SAW dan jihad fi sabilillah di atas segala-galanya.
Mencintai anak, istri, suami, keluarga, perniagaan, dan lain-lain yg bersifat duniawi tidaklah dilarang tetapi diletakkan pada tataran cinta yg kedua, dan cinta kepada segala sesuatu yg bersifat duniawi tidaklah boleh melebihi cintanya kepada Allah, Rasul, dan Jihad fi sabilillah.
Di dalam surat Al Baqarah ayat 165 Allah berfirman :
''Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah : mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah '' (QS. Al Baqarah (2) : 165).

Disamping itu setiap muslim harus ridho dgn segala aturan dan keputusan Allah dan Rasul-Nya, ridho lahir bathin tanpa ada sedikitpun rasa tidak puas di dalam dirinya.
Setiap muslim hendaknya ridho Allah sebagai Rabb-Nya. Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul yg diikutinya. Hal ini sesuai dgn sabda Rasulullah Saw :
''Barangsiapa mengatakan, 'Aku Ridho Allah Rabbku, dan Islam agamaku, dan Muhammad Nabi (Rasul) ku', wajib baginya masuk surga '' (HR. Abu Dawud)

Ukhti.. Cinta dan Ridho itu diwujudkan dgn ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. Keta'atan ini sebagai bukti rasa cinta yg mendalam sehingga mau melakukan apapun yg diperintahkan oleh yg dicintainya, dan meninggalkan apapun yg dilarang oleh-Nya. Allah mengutus Rasul pada setiap umat agar dita'ati ajaran yg disampaikannya, untuk membawa manusia menuju kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Dengan demikian jelaslah bahwa persaksian dua kalimah syahadat itu membawa dampak yg sangat baik bagi seorang pribadi muslim. Seorang pribadi muslim akan selalu menyertakan Allah SWT dan Rasul-Nya di dalam setiap tindakannya, dan selalu mengembalikan segala sesuatu yg terjadi hanya kepada kekuasaan Allah semata, sehingga akan tercipta seorang pribadi muslim yg kuat lahir bathin..

Maaf ukhti... Sungguh, diri ini faqir ilmu..

You May Also Like

0 komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya